Pentagon:  Enam Tentara AS Alami Cedera Otak Akibat Serangan di Suriah

0
207

Washington, LiputanIslam.com  Kementerian Pertahanan AS, Pentagon, menyatakan bahwa enam tentara AS terluka dalam serangan pekan lalu di Suriah timur laut, yang oleh pejabat AS diklaim dilakukan oleh militan yang didukung Iran.

Juru bicara Pentagon, Brigjen Pat Ryder, dalam konferensi pers, Kamis (30/3), mengatakan keenamnya merupakan tambahan atas kematian seorang kontraktor AS dan melukai enam tentara serta kontraktor lainnya dalam dua serangan terpisah.

Ryder mengatakan empat anggota layanan AS di Hasakah dan dua di Green Village telah didiagnosis menderita cedera otak traumatis dan sedang dirawat di markas mereka. Evaluasi terus dilakukan terhadap personel di pangkalan-pangkalan militer.

Dia mengklaim bahwa delapan militan yangsemuanya terkait dengan IRGC tewas dalam serangan balasan AS yang menggunakan jet tempur.

Serangan awal oleh militan dilancarkan pada 23 Maret dengan drone kamikaze kecil hingga memicu serangkaian pemboman balasan. Komandan tertinggi AS untuk Timur Tengah, Jenderal Erik Kurilla, segera memperingatkan bahwa AS siap melancarkan lebih banyak serangan jika diperlukan.

Serangan drone itu diikuti oleh dua serangan serentak terhadap pasukan AS pada 24 Maret. AS membalas dengan serangan di dua lokasi IRGC.

Kemudian datanglah serangan roket dari militan di pabrik gas Conoco yang ditempati oleh pasukan AS, menyebabkann satu tentara AS terluka.

Pada waktu yang hampir bersamaan, beberapa drone diluncurkan di Green Village, di provinsi Deir el-Zour tempat pasukan AS juga berpangkalan. Semua kecuali satu drone ditembak jatuh dan tidak ada korban AS di sana.

Laporan independen tentang jumlah orang yang terbunuh dan terluka dalam serangan AS bervariasi.

Kelompok aktivis Deir Ezzor 24, yang meliput berita di provinsi itu, mengatakan empat orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah pemantau perang dari pihak oposisi, mengklaim 11 pejuang yang didukung Iran gugur, termasuk enam di depot senjata di lingkungan Harabesh di kota Deir el-Zour dan lima di pos militer dekat kota Mayadeen dan Boukamal.

Gedung Putih Senin lalu menyatakan bahwa serangan para pejuang di Suriah itu tidak akan mendorong AS untuk menarik pasukan yang dikerahkannya ke Suriah sejak hampir delapan tahun lalu dengan dalih melawan sisa-sisa kelompok teroris ISIS.

Ini bukan pertama kalinya tentara AS di kawasan didiagnosis mengalami cedera otak akibat serangan.

Pada tahun 2020, lebih dari 100 tentara AS didiagnosis menderita cedera otak akibat serangan rudal Iran terhadap sebuah pangkalan yang ditempati oleh tentara AS di Irak.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan AS pekan lalu, dan menyebut Washington berbohong tentang lokasi yang disasar. Suriah juga menegaskan komitmennya untuk “mengakhiri pendudukan AS dan memperluas otoritas negara Suriah atas semua wilayahnya.”

Kementerian Luar Negeri Iran menuduh pasukan AS menyasar tempat-tempat sipil. (mm/ap/raialyoum/reuters)

Baca juga:

Suriah Tegaskan Kembali Hak Pulihkan Kedaulatannya atas Golan

Menlu Iran: Pertemuan Segi Empat Rusia,Suriah,Turki dan Iran akan Segera Diadakan

 

DISKUSI: