Pejabat Iran Sebut Wabah Corona Serangan Teror Biologi

0
610

Teheran, LiputanIslam.com –  Heshmatollah Falahatpisheh, anggota Komisi Keamanan Nasional parlemen Iran, menyebut epidemi virus corona di Cina dan Iran sebagai “serangan teror biologi” dan menilai Presiden AS Donald Trump dan menteri luar negerinya, Mike Pompeo, telah berbohong ihwal wabah ini.

“Trump dan Pompeo berbohong tentang korona karena bukan agen penyakit biasa, melainkan bio-terorisme yang telah dikerahkan di Cina dan Iran,” katanya kepada kantor berita ISNA, seperti dikutip Press TV, Sabtu (7/3/2020).

Dia mengusulkan pembentukan markas pertahanan bio-teror, dan menyebut tawaran bantuan Washington kepada Teheran hanyalah aksi “pamer politik” belaka.

Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami belum lama ini juga menyatrakan wabah virus corona bisa jadi merupakan serangan biologi AS.

Baca: Wabah Corona Terus Mengganas di Iran, Pasien Positif Bertambah 1076 dalam 24 Terakhir

Sementara itu, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, menyebut sanksi dan pengingkaran janji AS lebih berbahaya bagi keamanan internasional daripada virus corona.

“Virus sanksi dan kegagalan menepati janji lebih mengancam keamanan internasional daripada  virus korona,” cuitnya, Sabtu.

Mengenai tawaran bantuan Washington ke Iran, Shamkhani mengatakan, “Klaim AS bahwa pihaknya siap membantu Iran hanya dapat diverifikasi melalui pelaksanaan kewajiban hukum negara itu di bawah JCPOA.”

Baca: Organisasi Pro-Trump Ini Berupaya Cegah Penjualan Obat-Obatan Corona ke Iran

JCPOA yang merupakan singkatan dari Joint Commission of the Joint Comprehensive Plan of Action (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) adalah nama perjanjian nuklir Iran dengan enam negara terkemuka dunia, yaitu Rusia, Cina, Inggris, dan Prancis.  AS semula juga turut meneken perjanjian itu, tapi kemudian mengkhianatinya dan keluar dari perjanjian ini atas istruksi Trump.  (mm/presstv)

DISKUSI: