PBB Puji Peran Iran dalam Perang Melawan Terorisme di Timteng
Teheran, LiputanIslam.com – Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Geir Pedersen memuji kegigihan Iran dalam upaya pemberantasan kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah serta kontribusinya terhadap pemulihan keamanan dan stabilitas di Suriah yang dilanda perang.
Pujian itu dinyatakan Pedersen dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian di Tehera, Ahad (14/5), di mana keduanya membahas situasi di Suriah setelah pertemuan segi empat menteri luar negeri Iran, Rusia, Suriah dan Turki di Moskow.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Iran juga berterima kasih kepada pejabat PBB tersebut, yang telah membantu membangun perdamaian dan stabilitas di Suriah.
Menyinggung kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisis ke Suriah belum lama ini, Amir Abdollahian menambahkan bahwa perjalanan bersejarah itu menandakan bahwa negara yang dilanda perang tersebut telah memasuki tahap keamanan yang berkelanjutan.
Dia menyerukan dukungan masyarakat internasional untuk membantu membangun kembali Suriah dan mempersiapkan kondisi untuk kepulangan para pengungsi Suriah ke negara mereka.
Di pihak lain, Pedersen memuji peran Teheran dalam memerangi terorisme dan membantu meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan serta Suriah.
Sejak 2011, Suriah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing, dan kemudian ISIS dan berbagai kelompok teroris lainnya muncul di negara ini.
Atas permintaan Damaskus, Iran telah memberikan dukungan asistensi militer kepada militer Suriah dalam operasi kontra-terorismenya.
Rusia juga berkoordinasi dengan Damaskus, dan melancarkan serangan udara di Suriah sejak September 2015 untuk lebih meningkatkan kinerja operasi kontra-terorisme.
Di pihak lain, militer AS telah menempatkan pasukan dan peralatan di Suriah Timur dan Timur Laut. Pentagon mengklaim bahwa pengerahan itu bertujuan mencegah jatuhnya ladang minyak di daerah itu ke tangan ISIS.
Namun, sejumlah militan ISIS yang ditangkap dalam beberapa tahun terakhir justru mengaku menjalin kerjasama erat dengan pasukan militer AS yang ditempatkan di pangkalan ilegal di Suriah untuk melakukan berbagai aksi teror dan sabotase.
Pasukan AS juga telah menerbangkan ratusan anggota kelompok teror ISIS dari penjara Suriah ke fasilitas militer AS. (mm/mna)
Baca juga: