Pawai Bendera Israel di Al-Quds Picu Kemarahan Palestina

0
377

AlQuds, LiputanIslam.com   Pawai Bendera yang diadakan oleh kaum ekstremis Zionis Israel di kota Al-Quds (Yerusalem) pada hari Kamis (18/5) membangkitkan kemarahan dan kecaman dari publik dan pejabat Palestina.

Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan kepada wartawan di Ramallah, Tepi Barat, bahwa “Al-Quds adalah dan akan menjadi ibu kota abadi negara merdeka Palestina.”

Pada Kamis sore, puluhan ribu massa Israel berpartisipasi dalam pawai untuk memperingati “Unifikasi Yerusalem” di tengah langkah-langkah keamanan Israel yang ketat.

Massa Israel dalam pawai “dilindungi oleh petugas polisi Israel, menyerang beberapa warga Palestina di kota tua Al-Quds.”

Polisi Israel menangkap 10 warga Palestina karena memblokir salah satu jalan di kota untuk menghalangi pawai.

Pada Kamis pagi, Israel mengerahkan lebih dari 3.000 polisi di seluruh kota Al-Quds untuk mengamankan pawai, menurut Radio Israel.

Saksi mata mengatakan bahwa mereka mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan menentang Israel, sambil membakar ban dan menggantung puluhan bendera Palestina di pagar perbatasan.

Khaled Al-Batsh, seorang pemimpin gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), mengatakan kepada para demonstran bahwa “musuh tidak dapat membuktikan eksistensinya di kota ini dengan mengibarkan ribuan bendera mereka.”

“Semua bukti sejarah menunjukkan bahwa kota Al-Quds adalah kota Islam, Arab, dan Palestina,” tegasnya.

Sementara itu, pasukan Israel telah menggunakan tembakan langsung dan gas air mata terhadap warga Palestina yang bergabung dalam demonstrasi di perbatasan timur Jalur Gaza, dan melukai beberapa warga Palestina.

Ratusan warga Palestina bergabung dalam aksi protes yang diserukan oleh faksi-faksi Palestina sebagai tanggapan atas pawai Israel. Demonstrasi Gaza mengutuk ‘pawai bendera’ di Al-Quds, dan menyerukan diakhirinya serangan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Haniyeh, kepala  biro politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), yang menguasai Jalur Gaza, dalam siaran pers menyatakan bahwa “mobilisasi entitas Israel untuk melindungi Pawai Bendera mencerminkan kerapuhan keamanan Israel.”

Haniyeh menambahkan,  “Babak konfrontasi dengan musuh terus berlanjut, dan rakyat kami akan menutup perkara hanya dengan membebaskan tanah, termasuk Al-Quds dan hak untuk kembali.”

Para ekstremis Zionis Israel mengadakan Pawai Bendera tahunan untuk merayakan apa yang disebut “Hari Yerusalem”.

Israel menguasai Al-Quds dalam  perang 1967 dan mencaploknya tak lama kemudian, sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional. (mm/wafa/aljazeera)

Baca juga:

Serdadu Israel di Lapangan Keluhkan Minimnya Fasilitas Tempur

Netanyahu Klaim Sukses dalam Agresi ke Gaza, Pakar Nyatakan Sebaliknya

DISKUSI: