Netanyahu Klaim Sukses dalam Agresi ke Gaza, Pakar Nyatakan Sebaliknya

0
204

TelAviv,LiputanIslam.com-PM Israel Benyamin Netanyahu mengeklaim bahwa tujuan-tujuannya telah tercapai selama agresi 5 hari ke Gaza. Meski begitu, banyak pakar dan analis Zionis sendiri yang menyebut Tel Aviv sebagai pecundang dalam perang ini, sebab gagal mewujudkan tujuan-tujuannya sejak awal agresi.

Menurut para pakar Israel, Netanyahu gagal dalam “memaksakan elemen waktu” guna mengakhiri agresi ini dengan “cara yang menguntungkan Israel.” Kegagalan ini terlihat bahwa hanya beberapa jam setelah Netanyahu menyatakan “mustahil Israel menyepakati gencatan senjata bersyarat dalam waktu dekat”, tiba-tiba Tel Aviv mengumumkan kesepakatan gencatan senjata dengan faksi-faksi Resistansi Palestina.

Dalam pidato Sekjen Hizbullah baru-baru ini, motif Netanyahu dari agresi ini adalah memulihkan daya prevensi Israel, kabur dari krisis domestik, menutupi celah dalam abinet, serta memperbaiki situasi politik dan pemilu.

“Kalkulasi Netanyahu menemui kegagalan. Niat mereka adalah menargetkan Jihad Islam dan menyulut perpecahan di tengah faksi-faksi Palestina, serta menimbulkan kekacauan di dalam pasukan Resistansi,”tutur Sayyid Hasan Nasrallah.

“Netanyahu menyangka bahwa dengan rencana ini, komando militer Jihad Islam akan bubar dan daya prevensi Israel di hadapan Gaza akan kembali pulih. Namun setelah teror atas para komandan Brigade al-Quds, Pemimpin Jihad Islam bertindak dengan tenang dan bijak. Ia bermusyawarah dengan pimpinan Brigade Izzuddin al-Qassam (sayap militer Hamas) untuk menyeragamkan sikap Resistansi. Musuh menantikan reaksi Jihad Islam, tapi mereka kebingungan ketika pimpinan faksi-faksi Palestina bertindak dengan tenang.”.

“Pertempuran dimanajemen dengan tenang dan bijak. Hal ini membuat musuh gagal meraih tujuan-tujuannya. Salah satu titik kekuatan Resistansi di Palestina dan Kawasan adalah kemampuan mereka untuk memulihkan infrastrukturnya dalam waktu cepat.”

“Meski para komandan Resistansi diteror, faksi-faksi pejuang di Kawasan tidak melemah. Bukan hanya tidak melemah, bahkan mereka semakin kuat berkat darah-darah suci ini. Brigade al-Quds memulihkan infrastruktur komandonya dengan cepat dan membuat panik musuh dengan menembakkan rudal ke selatan Tel Aviv dan Quds,”tandasnya. (af/fars)

DISKUSI: