Paus Fransiskus Sebut Perang Suriah Salah Satu Tragedi Kemanusiaan Terburuk
Vatikan, LiputanIslam.com – Pemimpin umat Katolik sedunia di Vatikan, Paus Fransiskus, Ahad (14/3), menyebut perang di Suriah sebagai salah satu tragedi kemanusiaan paling mengenaskan pada abad ini.
Paus mengatakan bahwa peringatan tahun ke-10 Perang Suriah hendaknya membangkitkan upaya semua pihak untuk mewujudkan “secercah harapan” bagi negeri yang porak poranda ini.
Perang saudara Suriah, ungkap Paus usai pemanjatan Doa Angelus, “telah menyebabkan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di zaman kita.”
Dia menambahkan, “Jumlah korban tewas dan luka yang tak terhitung, jutaan pengungsi, ribuan orang hilang, kehancuran, segala jenis kekerasan dan penderitaan luar biasa bagi seluruh penduduk, terutama yang paling rentan, seperti anak-anak, wanita dan orang tua.”.
Paus Fransiskus lantas memperbarui “seruan sepenuh hati” kepada semua pihak dalam konflik untuk “menunjukkan tanda-tanda niat baik, supaya secercah harapan dapat terbuka bagi populasi yang kelelahan.”
Dia juga meminta komunitas internasional untuk memberikan komitmen yang “tegas dan diperbarui” guna membangun kembali bangsa, supaya “setelah senjata diletakkan, tatanan sosial dapat diperbaiki dan rekonstruksi serta pemulihan ekonomi dapat dimulai.”
Paus berseru, “Marilah kita semua berdoa kepada Tuhan agar penderitaan besar di Suriah yang kita cintai dan tersiksa tidak boleh dilupakan, dan agar solidaritas kita dapat menghidupkan kembali harapan.”
Suriah dilanda pemberontakan sejak Maret 2011, yang kemudian menjurus kepada terorisme berskala besar di mana kaum radikal dan esktremis berdatangan dari pelbagai penjuru dunia, dan kemudian berbagai kekuatan besar regional dan Barat juga turut terlibat dalam upaya penggulingan pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Peristiwa menimbulkan tragedi besar yang menjatuhkan ratusan ribu korban jiwa dan menyebabkan jutaan orang mengungsi. (mm/vaticanews)
Baca juga:
Ketika Paus Mengunjungi Ulama yang Representatif
Hizbullah Libanon Puji Kunjungan Paus ke Irak dan Pernyataan Ayatullah Al-Sistani