Pasukan Yaman Lancarkan Serangan Rudal dan Drone Besar-Besaran ke Wilayah Saudi
Sanaa, LiputanIslam.com – Jubir Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah (Houthi), Brigjen Yahya Saree, Ahad (5/9), menjelaskan ihwal operasi serangan masifnya belakangan ini ke wilayah Arab Saudi.
Dia menyebutkan bahwa operasi bersandi “Perimbangan Deterensi” itu tak lain dalam rangka melawan agresi pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Saree menjelaskan, “Instalasi-instalasi vital dan pusat-pusat militer Saudi menjadi sasaran drone Samad 3 dan rudal. Dalam oprasi ini, instalasi-instalasi milik Aramco (perusahaan minyak Saudi) di Ras Tanura di kawasan Dammam, Saudi timur, diserang dengan delapan drone Samad 3 dan dan rudal balistik jenis Dzulfiqar.”
Dia menambahkan, “Dalam operasi ini, beberapa instalasi Aramco, Jiddah, Jizan dan Najran diserang dengan lima rudal balistik jenis Badr dan dua drone Samad 3.”
Di bagian akhir Saree memperingatkan bahwa pasukan Yaman berhak membela negara ini dengan serangan lebih lanjut demi menghentikan agresi dan blokade Saudi dan sekutunya terhadap Yaman serta demi pembebasan seluruh wilayah Yaman dan tegaknya kebebasan dan kemerdekaan negara ini.
Sementara itu, anggota Dewan Tinggi Politik Ansarullah, Mohammad Al-Bukhaiti, menegaskan bahwa pemerintahan Penyelamatan Nasional yang berbasis di Sanaa, ibu kota Yaman, akan terus berjuang demi membebaskan negara ini sepenuhnya.
Dalam wawancara dengan Sputnik milik Rusia, Ahad, dia menjelaskan, “Harus dibedakan antara pembebasan Yaman dari tangan semua pasukan pendudukan asing dengan monopoli dalam pengambil keputusan politik. Ketika kami bermaksud membebaskan jengkal demi jengkal tanah Yaman maka ini bukan berarti kami berusaha memonopoli pengambilan keputusan politik di Sanaa. Sebaliknya, kami berkeyakinan bahwa proses politik berdasarkan keseimbangan nasional mencakup semua kelompok dan arus politik.”
Dia menambahkan, “Kami tidak menyerang kelompok politik manapun, melainkan bertujuan membebaskan Yaman dari tangan pasukan asing. Di samping itu juga ada tekanan militer terhadap Riyadh agar menerima pendekatan politik setelah kedalaman wilayah Saudi menjadi sasaran serangan.”
Dia lantas memastikan bahwa perdamaian tak akan terwujud kecuali dengan penghentian blokade dan penarikan semua pasukan asing dari Yaman. (mm/fna)
Baca juga: