Baghdad, LiputanIslam.com – Pangkalan dan konvoi militer Amerika Serikat (AS) di Irak mendapat serangan roket, Senin (15/3).
Seorang narasumber di pasukan keamanan Irak kepada Sputnik mengatakan bahwa Pangkalan Balad milik Angkatan Udara Irak terkena serangan dua roket.
“Dua roket menghantam pangkalan udara Balad di utara Baghdad,” kata sumber itu.
Pangkalan Udara Balad yang menampung tentara dan kontraktor AS terletak di sekitar 80 kilometer utara Baghdad, ibu kota Irak.
Menurut media UEA, sebanyak tujuh roket ditembakkan ke pangkalan udara tersebut.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dan tidak ada pula kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Laporan lain dari Saberin News Channel menyebutkan bahwa konvoi logistik militer AS juga terkena serangan bom yang dipasang di tepi jalan di provinsi Babil.
Kelompok Irak bernama Ashab al-Kahf mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan tidak ada korban atau kerusakan yang dilaporkan dalam insiden tersebut.
Kamis pekan lalu empat bom pinggir jalan meledak secara terpisah di dekat konvoi truk yang membawa peralatan logistik milik pasukan koalisi pimpinan AS, masing-masing di provinsi Anbar di Irak barat , provinsi Babil di Irak tengah, provinsi Basra dan provinsi Muthanna di Irak selatan yang berbatasan dengan Arab Saudi dan Kuwait. (mm/amn/mna)
Baca juga:
Marah Besar, Tokoh Pejuang Irak: Negara ini Bukan Milik Bapakmu!
[Video]: Pertama Kali, AS Rilis Rekaman Video Serangan Rudal Iran ke Ain Assad
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini