Pandemi Covid-19, Presiden Turki Tolak Pengunduran Diri Menteri Dalam Negeri
Direktorat Komunikasi Turki dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Anadolu, Senin (13/4/2020). menyebutkan bahwa Soylu “mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden, dan Presiden kita mengatakan kepadanya bahwa dia tidak menganggap permintaan itu cocok.”
“Pengunduran diri Menteri Dalam Negeri kami belum diterima. Dia akan melanjutkan tugasnya,” bunyi pernyataan itu.
Soylu sempat mengajukan pengunduran diri karena merasa gagal menahan laju pertumbuhan kasus Covid-19, dan merasa bertanggung jawab atas kekacauan yang timbul akibat penetapan lockdown secara dadakan tanpa peringatan jauh hari sebelumnya.
Lockdown di Turki diterapkan pada hari Jumat lalu dan dijadwalkan usai pada Ahad, sementara peringatan diumumkan di hari yang sama menjelang penerapan lockdown. Akibatnya, kekacauan melanda banyak tempat karena banyak warga terjebak aksi panic buying.
Soylu mengakui bahwa penerapan lockdown itu seharusnya bisa jauh lebih baik, dan meskipun penerapannya sudah disetujui oleh Erdogan, namun Soylu juga mengakui hal itu tidak menutupi kesalahannya.
Baca: Turki Putuskan Kirim Bantuan Medis ke Israel
Ketika lockdown 48 jam di 31 provinsi diumumkan pada Jumat malam bahwa akan dimulai pada tengah malam itu pula warga spontan berbondong-bondong ke banyak toko dan kedai roti untuk memborong kebutuhan pokok, dan terjadi kerumunan yang praktis mengabaikan aturan social distancing.
Baca: Jumlah Pasien COVID-19 di Israel Lampaui 10,000
Pada Minggu lalu Turki melaporkan 97 kasus kematian baru akibat wabah ini sehingga jumlah total kematian menjadi 1.198 di tengah hampir 57.000 kasus yang terkonfirmasi. (mm/anadolu/reuters)