Palestina Sebut Kunjungan Delegasi UEA ke Israel “Memalukan”
Ramallah, LiputanIslam.com – Para petinggi Palestina mengecam kunjungan delegasi Uni Emirat Arab (UEA) ke Israel dan menyebutnya sebagai langkah “memalukan”.
Kunjungan itu dilakukan secara resmi untuk pertama kalinya di mana delegasi UEA disambut langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi dan Menteri Keuangan Israel Katz di Bandara Ben Gurion, Selasa (20/10/2020).
Israel menyatakan bahwa kunjungan itu berlangsung selama lima jam dan pertemuan hanya berlangsung di bandara dekat Tel Aviv, karena faktor pandemi Covid-19, dan dalam pertemuan itu kedua pihak meneken sejumlah kesepakatan.
Perkembangan ini terjadi setelah kedua negara menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan di Gedung Putih pada bulan lalu.
Wasel Abu Youssef, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, mengecam keras kunjungan itu dan menilainya hanya akan memvalidasi kejahatan pasukan Israel terhadap Palestina.
“Perjanjian bilateral yang diumumkan hari ini dan delegasi yang datang dan pergi, semua itu menawarkan kepada rezim pendudukan kekuatan untuk meningkatkan agresi dan kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan meningkatkan sikap keras dan arogannya,” kata Youssef di Ramallah, Tepi Barat.
Dia juga menyebutkan bahwa dukungan UEA kepada Israel itu terjadi ketika rezim Zionis sedang menggalakkan aktivitas pemukiman ilegal.
Penilaian serupa juga dinyatakan oleh Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, di Jalur Gaza, wilayah yang sudah belasan tahun diblokade oleh Israel.
“Kunjungan seperti itu hanya akan mendorong rezim pendudukan untuk mengejar aneksasi bertahap tanah Tepi Barat,” ujar juru bicara Hamas, Hazem Qassem.
Warga Palestina di media sosial mengecam “standar ganda” dalam aturan bebas visa antara UEA dan Israel, karena warga UEA tidak diizinkan bergerak bebas di dalam dan ke wilayah Palestina yang diduduki Israel. (mm/aljazeera)
Baca juga: