Nasrallah: Yaman Menghebat dan Bergabung dengan Poros Resistensi Anti-Israel
Beirut, LiputanIslam.com – Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah dalam pidato televisi dalam rangka memperingati Hari Syahid, (11/11/2019), di Beirut, Libanon, selain berbicara mengenai kondisi dalam negeri, juga berbicara mengenai pesatnya perkembangan kekuatan militer Ansarullah (Houthi) di Yaman.
Dia menyebutkan kekuatan kelompok pejuang itu semakin menghebat dan telah bergabung barisan poros resistensi anti-Israel sehingga mencemaskan barisan musuh.
“Kubu Yaman (Ansarullah) telah memiliki senjata-senjata yang sangat canggih berupa rudal dan drone serta memiliki keberanian menggunakannya dan dengannya mereka menantang seluruh dunia,” ungkap Nasrallah.
Dia menjelaskan, “Para pejuang Yaman telah mencetak kemenangan-kemenangan hebat, mencengangkan, dan mendekati mukjizat di mana yang terbaru di antaranya ialah operasi ‘Kemenangan dari Allah’ (melawan pasukan Saudi di Najran)… Sekarang ada kekuatan baru nan tangguh dan sangat pemberani, yang masuk ke dalam front konfrontasi melawan musuh, Israel, dan ini disadari musuh dengan baik.”
Nasrallah memuji pernyataan pemimpin Ansarullah Abdul Malik al-Houthi, bahwa Yaman sanggup melancarkan balasan telak jika mendapat serangan dari Israel.
“Pernyataan ini penting karena berasal dari seorang pemimpin kubu yang masih berperang melawan pasukan besar sejak lima tahun silam, dan sangat penting pula bahwa Ansarulah tidak membuka kartunya mengenai seragan balasan sesengit mungkin terhadap rezim musuh (Israel),” tutur Nasrallah, yang juga memuji kedahsyatan suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di berbagai wilayah Yaman yang dikuasai oleh Ansarullah.
Baca: Pemimpin Ansarullah Yaman Beri Peringatan Keras terhadap Saudi dan Israel
Mengenai kondisi ekonomi di Libanon dia mengatakan bahwa negara ini terus dibayangi terorisme AS, antara lain dengan menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan Cina siap berinvestasi di Libanon senilai miliaran Dolar, tapi AS tidak memperkenankannya.
Nasrallah juga menepis anggapan Menlu AS Mike Pompeo bahwa Iran adalah negara yang menyuburkan korupsi di Libanon. Dia menyoal Pompeo, “Mana korupsi yang didatangkan Iran ke Libanon? Jika di negara ini ada para koruptor maka mereka adalah kawan-kawan kalian sendiri. Apa yang dimaksud Pempoe mengenai pengaruh Iran di Libanon ialah resistensi yang hendak dia potong tangannya.”
Baca: Ansharullah: Kami Sanggup Menghantam Titik Mana Pun di Israel
Nasrallah memastikan bahwa kelompok pejuang Hizbullah di Libanon kini “berada di puncak kekuatan, eksistensi, dan signifikansinya sebagai bagian dari poros resistensi di kawasan”.
Dia juga menekankan bahwa era ancaman perang terhadap Iran “sudah berakhir” dan negara Republik Islam ini sekarang sudah keluar dari era ini dengan kondisi prima. (mm/raialyoum)