Menlu Rusia Berkunjung ke Iran untuk Diskusikan Perjanjian Nuklir
Teheran, LiputanIslam.com – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tiba di Iran, Rabu (22/6), di tengah kebuntuan upaya dan negosiasi Iran dengan beberapa negara terkemuka dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015.
Di awal kunjungan yang dilakukan untuk memenuhi undangan sejawat Irannya itu, Hossein Amir-Abdollahian, Lavrov telah menemui Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi, dan hari ini, Kamis (23/6) dijadwalkan akan menemui Amir-Abdollahian.
Kunjungan Lavrov ini tercatat sebagai yang pertama kalinya ke Iran sejak kepresidenan Raisi. Kunjungan ini akan berlangsung selama dua hari, dan Lavrov akan berdiskusi dengan pejabat Iran mengenai perjanjian nuklir, situasi di Ukraina, Suriah dan Afghanistan, penguatan kerja sama perdagangan dan energi, serta perluasan kerjasama dengan Eurasia dan Kaukasus.
Kementerian luar negeri Rusia memposting klip pernyataan Lavrov dalam pertemuan dengan Presiden Raisi bahwa Moskow sedang menyiasati “kebijakan agresif Barat”.
“Di semua negara yang mengalami pengaruh negatif garis egois yang diambil oleh Amerika Serikat dan satelitnya, muncul kebutuhan objektif untuk mengkonfigurasi ulang hubungan ekonomi mereka sehingga mereka dapat menghindari ketergantungan pada keinginan dan keanehan mitra Barat kita,” kata Lavrov.
Bulan lalu, Moskow mengatakan Rusia dan Iran, yang sama-sama dikenai sanksi Barat dan memiliki beberapa cadangan minyak dan gas terbesar di dunia, telah membahas pertukaran pasokan untuk minyak dan gas serta membangun pusat logistik.
Moskow menentang sanksi Barat atas Rusia terkait krisis Ukraina, sementara Teheran berjuang untuk ketahanan ekonomi Iran di tengah sanksi yang diterapkan kembali oleh AS sejak Washington keluar dari kesepakatan nuklir pada tahun 2018.
Media Iran melaporkan bahwa dalam kunjungan Lavrov ini akan dibahas kesepakatan nuklir Iran 2015, peningkatan kerjasama bilateral dan energi, serta isu-isu internasional dan regional, sementara Kementerian luar negeri Iran Senin lalu menyatakan bahwa kunjungan Lavrov bertujuan “memperluas kerja sama dengan kawasan Eurasia dan Kaukasus”.
Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington untuk pemulihan perjanjian nuklir 2015 tertahan sejak Maret, terutama karena desakan Teheran agar Washington menghapus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dari daftar organisasi teroris versi AS. (mm/alalam/irna)
Baca juga: