Menlu Iran Bicara Blak-Blakan Soal Arab Saudi dan Negara-Negara Arab Teluk Lain
Teheran, LiputanIslam.com – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif berbicara secara lebih terbuka mengenai Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk Persia lainnya dengan mengaku pernah sangat berharap dapat memperbaiki hubungan antara Iran dan Arab Saudi, dan dalam rangka ini dia bahkan telah membahasnya secara khusus dengan jenderal legendaris Iran yang gugur di tangan pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak, Qassem Soleimani.
“Perbaikan hubungan Saudi merupakan salah satu isu yang bahas dengan Qassem Soleimani sejak saya menjabat sebagai menteri luar negeri,” ungkapnya kepada surat kabar Iran Ettelaat, Senin (25/1).
“Saya telah memberitahu Saudi keinginan saya berkunjung ke Riyadh pada tahun 2013, tapi orang-orang Saudi tak menyambutnya. Apa yang paling saya sesalkan tentang ini selama saya menjabat sebagai menteri luar negeri ialah saya tidak bersikeras untuk berkunjung ke Saudi pada tahun 2013,” terangnya.
Dia mengatakan, “Saya telah memberitahu menteri luar negeri Saudi saat itu, Saud Al-Faisal, di tahun 2013 mengenai kesiapan Teheran berdialog dengan Saudi dengan partisipasi Qassem Soleimani mengenai Irak, Suriah, Bahrain, Libanon, dan Yaman, tapi dia menolak kami dengan mengatakan kepada kami, ‘Tak ada hubungan antara Anda dan dunia Arab’.”
Javad Zarif menyebutkan bahwa Iran beriktikad membantu menghentikan perang Yaman sejak awal, “tapi Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman menolaknya, meskipun Washington menerimanya”.
Menurutnya, Iran saat itu berniat berdialog dengan negara-negara Arab Teluk Persia dalam bingkai Kelompok 6+1, “tapi insiden desakan (jemaah haji) di Mina dan kemudian serbuan massa ke Kedubes Saudi Teheran menghalangi hal itu”.
Mengenai niat Iran untuk bernegosiasi bahkan setelah Donald Trump menjabat sebagai presiden AS, Zarif mengatakan, “Kalangan garis keras di Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menolak tawaran Rouhani untuk negosiasi pada Pertemuan Puncak Manama sejak tampilnya Trump. Sebagian negara Teluk berkeyakinan bahwa dengan tampilnya Trump maka mereka akan dapat berdialog dengan Iran dengan persyaratan yang lebih baik. Saya katakan kepada negara-negara Teluk, ‘Anda berharap kepada Trump, tapi Anda tak menuai apapun darinya, dan sekarang Anda berlindung ke Israel padahal Anda tidak akan mendapatkan apapun darinya’.”
Menteri Luar Negeri Iran menekankan bahwa Israel yang tak dapat menjamin keamanannya sendiri tidak akan pernah bisa menjamin keamanan Teluk.
“Kami katakan kepada negara-negara Teluk bahwa Israel datang untuk mengacaukan keamanan Anda, dan menjadikan bagian dari tanah Anda sebagai perbatasan untuk peperangannya. Saya katakan kepada negara-negara Teluk bahwa Trump menyebut Anda sebagai sapi perah, dan Israel akan lebih buruk daripada Trump bagi Anda,” imbunya.
Dia lantas mengimbau negara-negara Arab Teluk Persia menerima inisiatif Qatar untuk dialog mereka dengan Iran, dan kembali kepada semangat regional “agar dengan demikian Teheran siap berunding”. (mm/alalam/raialyoum)
Baca juga: