Menkes Saudi Peringatkan Kasus COVID-19 di Negara ini Bisa Membludak Hingga 200,000
Hingga Selasa (7/4/2020), negara kerajaan itu mencatat jumlah total 2.795 infeksi c COVID-19 dengan 41 kematian.
“Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000,” ujar al-Rabiah sebagaimana dikutip oleh kantor berita resmi Saudi, SPA, Selasa.
Sehari sebelumnya Saudi memperpanjang durasi jam malam harian di empat provinsi dan lima kota menjadi 24 jam. Negara ini juga memberlakukan lockdown sepanjang waktu di kota-kota Riyadh, Tabuk, Dammam, Dhahran dan Hofuf. Langkah yang sama juga diberlakukan pada provinsi Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar.
Baca: Perangi COVID-19, Saudi dan Kuwait Perpanjang Durasi Jam Malam
Otoritas Saudi telah menutup kota-kota suci Mekah dan Madinah, melarang warga keluar masuk ke dua kota suci ini, dan melarang pergerakan antarprovinsi di semua wilayah negara ini.
Bulan lalu Arab Saudi memutuskan penangguhan ibadah umrah demi mencegah penyebaran wabah COVID-19 ke kota-kota paling suci Islam.
Baca: Pangeran Saudi Gusar Negaranya Disebut Kekurangan Bahan Pangan
Otoritas Saudi belum memberikan kepastian mengenai penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini, yang dijadwalkan untuk akhir Juli mendatang. Namun, pekan lalu mereka meminta kepada umat Islam untuk menunda sementara persiapan untuk ibadah tahunan ini. (mm/raialyoum/aljazeera)