Luar Biasa, Sambutan Lengkap Presiden Suriah atas Kunjungan Presiden Iran
Damaskus, LiputanIslam.com – Presiden Raisi tiba di ibu kota Suriah Damaskus pada hari Rabu sebagai kepala delegasi tingkat tinggi untuk kunjungan resmi selama dua hari. Kunjungan ini tercatat sebagai yang pertama oleh presiden Iran salama Suriah dilanda krisis sejak tahun 2011.
Presiden Raisi mengadakan pertemuan dengan sejawatnya di Suriah, Bashar Al-Assad, Rabu (3/5), sebelum kemudian menandatangani perjanjian tentang perjanjian kerja sama komprehensif strategis jangka panjang, dan berziarah ke makam Sayyidah Zainab binti Ali bin Abi Thalib ra.
Presiden Bashar Al-Assad dalam kata sambutannya pada pertemuan dengan Presiden Raisi memuji eratnya hubungan dan solidnya persekutuan negaranya dengan Iran sejak lebih dari empat tahun silam, meski diterjang prahara politik dan keamanan.
Berikut ini pernyataan lengkap Bashra Al-Assad dalam pertemuan tersebut;
Selamat datang, Tuan Presiden. Kami bahagia menyambut Anda dan rombongan delegasi dalam kunjungan Anda hari ini ke Suriah. Anda tahu persis hubungan erat antara kedua negara kita, yang terjalin sejak lebih dari empat dekade.
Hubungan ini terlampau jelas untuk diterangkan, kaya isi, kaya pengalaman, dan kaya dengan visi yang telah membangunnya.
Juga karena sepanjang masa-masa sulit, hubungan ini stabil dan konstan meski prahara politik dan keamanan yang menerjang kawasan Timteng.
Prahara inilah yang mengubah konsep-konsep, menggerus fondasi-fondasi, dan menghancurkan berbagai negara sepenuhnya, tapi tak dapat mempengaruhi visi solid yang kolektif antara dua negara kita mengenai aneka peristiwa yang telah berlalu.
Visi kolektif ini telah membuktikan keberlandasannya pada fondasi yang benar dan solid, pada norma, prinsip, dan keyakinan, dan yang lebih penting lagi ialah bertumpu pada kepentingan, kedaulatan dan kemerdekaan bangsa-bangsa.
Hubungan antara kedua negara terbangun berlandaskan kesetiaan. Ketika perang zalim dikobarkan terhadap Iran pada tahun 1980-an selama delapan tahun, Suriah tak ragu dalam berpihak kepada Iran meski mendapat ancaman dan bujukan kala itu.
Dan ketika dikobarkan perang terhadap Suriah sejak 12 tahun lalu, Iran juga tak ragu dalam berpihak kepada Suriah, meski juga mendapat ancaman dan bujukan, dan tidak ragu pula dalam memberikan segala bentuk dukungan politik dan ekonomi, dan bahkan mempersembahkan “darah” (nyawa), dan darah adalah sesuatu yang tertinggi yang dapat diberikan manusia kepada saudaranya sesama manusia.
Visi kolektif ini telah memilah antara realitas politik dan perjudian politik. Kami dan Anda tidak berjudi dengan politik sama sekali. Kita tidak menggadaikan nasib negara dan bangsa kita ke tangan pihak-pihak asing, melainkan kita gantungkan pada kebenaran, yang pada akhirnya akan menang, dan kitapun beruntung.
Atas dasar semua ini, kunjungan Anda hari ini sangatlah penting, dan nilai penting ini bertolak dari kedalaman hubungan antara dua negara kita. Kedalaman ini pun bertolak dari masa lalu dan mengarah ke depan dengan penuh keyakinan dan stabil menuju masa depan.
Sekali lagi, saya menyambut gembira keberadaan Tuan Presiden dan rombongan yang menyertai Anda di Suriah. Saya berharap, dalam kunjungan ini Anda dapat mewujudkan hasil-hasil yang meningkatkan taraf harapan dan keinginan kedua bangsa kita serta merealisasikan kepentingan kedua negara kita. (mm/alalam)
Baca juga: