Berada di Suriah, Presiden Iran: Rezim Zionis Kini Makin Ringkih

0
192

Damaskus, LiputanIslam.com  Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam kunjungannya ke Suriah mengatakan perlawanan rakyat Palestina dan Lebanon terhadap Israel telah membuat Rezim Zionis Israel  menjadi semakin lemah dan ringkih.

“Intifada Palestina mengubah kondisi dan kemenangan Hizbullah Libanon dalam perang 33 hari, menyebabkan rezim Zionis menjadi lebih lemah dari sebelumnya dan pejuang resistensi lebih kuat dari sebelumnya,” katanya dalam pidato kepada sejumlah orang dan pejabat Suriah di makam Sayyidah Zainab binti Ali bin Abi Thalib ra di Damaskus, ibu kota Suriah, Rabu (3/5).

“Perlawanan Anda dan rakyat Palestina dalam menghadapi Rezim Zionis telah mengubah situasi menjadi mendukung Front Perlawanan,” imbuhnya, sembari menyebut Israel sekarang “sangat rentan”.

Menyinggung pemberontakan dan terorisme yang didukung asing di Suriah sejak tahun 2011, Presiden Raisi mengatakan, “Selama 12 tahun, mereka mengobarkan penindasan dan menawarkan uang haram kepada kelompok takfiri. 12 tahun telah berlalu sejak AS, Rezim Zionis, dan kelompok takfiri (memulai) kejahatan tersebut, tapi Suriah masih berdiri kokoh.”

Menurutnya, sejak dimulainya terorisme oleh kelompok-kelompok radikalis takfiri, sebagian orang tidak memahami situasi yang sesungguhnya, namun Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei telah mengidentifikasinya sebagai gerakan “Amerika-Zionis”.

Raisi menjelaskan bahwa pada saat itu Ayatullah Khamenei mencatat bahwa tingkat kekerasan ini tidak mungkin dilakukan oleh umat Islam dan bahwa kejahatan demikian bercorak operasi Zionis.

Pada tahun 2017, bantuan asistensi militer Iran serta dukungan operasi udara Rusia telah membantu pemerintah Suriah mengalahkan kelompok teroris ISIS yang sempat merajalela di Suriah dan Irak.

Mengenai bantuan Iran itu dia mengatakan,  “Kebijakan Republik Islam Iran adalah mendukung pihakm yang tertindas, dan karenanya berpihak pada bangsa Palestina yang tertindas serta kubu resistensi di Lebanon, Suriah, dan tempat lain di dunia.”

Dia melanjutkan, “Suriah melawan selama 12 tahun dan muncul sebagai pemenang. Suriah akan dibangun kembali oleh tangan Anda, dan semua kehancuran akan diubah menjadi konstruksi yang bertahan lama. Kami akan tetap berada di sisi Anda dalam fase rekonstruksi seperti yang kami lakukan selama hari-hari sulit.”

Hubungan antara Iran dan Suriah, menurut presiden Iran, adalah “strategis” dan tidak ada siapapun yang dapat melemahkan “persaudaraan” ini.

Presiden Raisi tiba di ibu kota Suriah Damaskus pada hari Rabu selaku kepala delegasi tingkat tinggi untuk kunjungan resmi selama dua hari. Kunjungan ini tercatat sebagai yang pertama oleh presiden Iran salama Suriah dilanda krisis sejak tahun 2011.

Sebelumnya pada hari itu, Presiden Raisi mengadakan pertemuan dengan sejawatnya di Suriah, Bashar Al-Assad, dan kemudian menandatangani perjanjian kerjasama komprehensif strategis jangka panjang. (mm/presstv)

Baca juga:

Jelang Kunjungan ke Suriah, Presiden Raisi: Sekali Serang Iran, Israel akan Musnah

Iran Sukses Ujicoba Mesin Pesawat Udara Buatannya

DISKUSI: