Laporan Diplomatik AS Tengarai Hizbullah Punya “Jejak Jelas” dan Jihad Islam Palestina Jadi Pemain Baru
Kairo, LiputanIslam.com – Sebuah laporan diplomatik yang mendalam menggambarkan apa yang terjadi di Jalur Gaza belakangan ini, setelah pengumuman gencatan senjata, sebagai proses negosiasi sengit di bawah tekanan, yang setelah itu ditetapkan indikator-indikator yang baru dan berbeda.
Indikator terpenting di antaranya adalah pertumbuhan peran dan kemampuan Gerakan Jihad Islam (PIJ) sebagai satu kesatuan, dan munculnya jejak kuat peran asistensi Hizbullah Lebanon dan Iran di pusat komando operasi para pejuang Palestina, di mana Hamas menunjang tumbuhnya peran PIJ di Jalur Gaza.
Menurut laporan tersebut, yang dikeluarkan oleh sebuah komite yang berafiliasi dengan Kedutaan Besar AS di Kairo, hasil konfrontasi lima hari baru-baru ini antara tentara Israel dan gerakan Jihad Islam benar-benar menguatkan kesan-kesan baru.
Di antara kesan tersebut adalah terbukanya saluran dialog bilateral langsung untuk pertama kalinya di mana intelijen Mesir berkomunikasi secara tersendiri dengan gerakan Jihad dalam kapasitas bilateral.
Pada gilirannya, saluran komunikasi bilateral juga terbuka untuk pertama kalinya antara pejabat gerakan Jihad Islam dengan intelijen di Turki, Qatar dan Rusia, sehingga meningkatkan kepastian akan meluasnya peran PIJ secara regional.
Sementara itu, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Ahad (15), memuji dukungan Iran kepada kubu resistensi Palestina dalam peristiwa serangan tanpa henti Israel belakangan ini terhadap Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataannya, Haniyeh mengapresiasi Pusat Komando Operasi Gabungan Fraksi Perlawanan Palestina karena telah mengambil kendali situasi di Gaza dan mencegah rezim Israel mencapai tujuannya.
Dia menambahkan bahwa melalui pusat itu para pejuang Palestina telah mengambil inisiatif dan melakukan operasi bersandi Pembalasan Kaum Merdeka menunjukkan kemampuan dan ketahanan mereka.
“Kesolidan para pejuang telah menggagalkan upaya musuh memaksakan keseimbangan baru, baik dengan membidik Brigade al-Quds, sayap militer gerakan perlawanan PIJ, ataupun dengan membuat celah di antara kelompok-kelompok perlawanan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa persatuan faksi-faksi pejuang merupakan salah satu faktor terpenting kegagalan rencana musuh, pembelaan atas rakyat Palestina, penerapan taktik yang tepat di lapangan, dan serangan ke wilayah pendudukan dengan gempuran roket pembalasan.
Haniyeh juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Republik Islam Iran dan Hizbullah Libanon terhadap perlawanan Palestina. Dia juga berterima kasih kepada Mesir, Qatar, dan PBB atas upaya mereka menengahi gencatan senjata.
Sebelumnya , Sekjen PIJ Ziyad al-Nakhalah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung PIJ, “khususnya Iran, Hizbullah serta saudara-saudara di Mesir dan Qatar”.
Dia juga berterima kasih kepada semua lapisan masyarakat Palestina yang berdiri bersama rekan senegaranya di Jalur Gaza , dan menekankan bahwa mereka tegas mendukung rakyat Palestina meskipun mereka sedang mengalami banyak penderitaan. (mm/raialyoum/almayadeen)
Baca juga: