Kedatangan Itamar Ben-Gvir ke Masjid Al-Aqsa Gusarkan Orang Palestina
AlQuds, LiputanIslam.com – Aksi provokatif Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir dengan mendatangi komplek Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) Timur, Ahad (21/5), membangkitkan amarah orang-orang Palestina.
Beberapa hari sebelumnya, sekelompok pemuda Yahudi bentrok dengan warga Palestina dan meneriakkan slogan-slogan rasis dalam “pawai bendera” yang dilakukan oleh massa sayap kanan Israel melalui Kota Tua Al-Quds.
Acara itu diadakan pada “Hari Yerusalem”, yang menandai pendudukan dan aneksasi Al-Quds Timur tahun 1967, sebuah tindakan yang dianggap ilegal menurut hukum internasional, dan telah menyebabkan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada acara itu massa Zionis meneriakkan slogan-slogan penghinaan dan provokatif, dan menyerang secara fisik warga Palestina, dan bahkan para wartawan.
“Saya senang naik ke Temple Mount, tempat terpenting bagi orang Israel,” kata Ben-Gvir saat mendatangi kompleks Masjid Al-Aqsa, yang juga dikenal sebagai Al-Haram al-Sharif oleh umat Islam dan Temple Mount oleh orang Yahudi.
Pada tahun 2021, ketegangan di sekitar Al-Aqsa disusul oleh serangan Israel selama 11 hari di Jalur Gaza. Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza telah berulang kali memperingatkan bahwa pihaknya akan bereaksi terhadap apa yang dilihatnya sebagai serangan Yahudi di komplek Al-Aqsa, yang berada dalam pengawasan Yordania di bawah ketatapan “status quo” yang telah berlangsung lama untuk mencegah ketegangan.
“Semua ancaman dari Hamas tidak akan membantu, kami bertanggung jawab di sini di Yerusalem dan seluruh tanah Israel,” kata Ben-Gvir, yang telah berulang kali mendatangi kompleks tersebut.
Di pihak lain, seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, “Serangan Ben-Gvir pada dini hari, seperti pencuri, ke halaman Masjid Al-Aqsa tidak akan mengubah kenyataan dan tidak akan memaksakan kedaulatan Israel atasnya”.
Senada dengan ini, seorang juru bicara Hamas memperingatkan bahwa Israel akan menanggung konsekuensi atas “serangan biadab” Ben-Gvir tersebut dan menyerukan kepada warga Palestina untuk meningkatkan kunjungan mereka ke Masjid Al-Aqsa dan “berdiri sebagai benteng dalam menghadapi semua upaya untuk menajiskannya dan menjadikannya Yahudi. ”
Israel merebut Al-Quds, yang meliputi kompleks Al-Aqsa dan Tembok Barat yang berdekatan, sebuah tempat suci bagi umat Yahudi, dalam perang Timur Tengah 1967.
Israel sejak itu mencaplok Al-Quds Timur, suatu tindakan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional, dan menganggap seluruh kota ini sebagai ibu kotanya yang abadi dan tidak terbagi, sementara pihak Palestina menginginkan Al-Quds Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. (mm/aljazeera)
Baca juga: