Kabar Gangguan Keamanan Kapal Beredar lagi, Iran Siap Hadapi “Petualang”
Teheran, LiputanIslam.com – Tiga sumber keamanan, Selasa (3/8), mengaku menduga bahwa suatu pasukan yang didukung Iran telah menguasai sebuah kapal tanker di Teluk Persia dekat pantai, Uni Emirat Arab (UEA).
Pengakuan itu mengemuka setelah Operasi Perdagangan Maritim Inggris Raya (UKMTO) menyatakan bahwa telah terjadi “potensi pembajakan” di dekat Pelabuhan Fujairah, UEA, Selasa. UKMTO menyarankan kapal untuk ekstra hati-hati karena insiden itu terjadi di sekitar 60 mil laut timur Fujairah.
Televisi resmi Iran mengutip pernyataan pasukan elit negara ini, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang membantah keterlibatan pasukan Iran ataupun sekutunya dalam tindakan terhadap kapal apapun di Teluk Persia hari itu, dan menyebut laporan-laporan tentang itu sebagai dalih “untuk tindakan agresif” terhadap Iran.
Dua dari sumber maritim mengaku mengidentifikasi kapal yang disita itu sebagai kapal tanker aspal berbendera Panama, Asphalt Princess, di Laut Arab yang mengarah ke Selat Hormuz yang notabene jalur bagi sekitar seperlima ekspor minyak laut dunia.
Surat kabar The Times of London juga melaporkan bahwa Asphalt Princess telah dibajak, mengutip sumber-sumber Inggris yang mengatakan bahwa mereka “bekerja dengan asumsi militer atau proksi Iran menaiki kapal itu”.
Armada Kelima Angkatan Laut AS dan otoritas UEA tidak segera menjawab permintaan komentar dari Reuters tentang ini.
Menyinggung laporan tersebut, menteri luar negeri Arab Saudi kepada think tank AS dalam tampilan online mengaku melihat Iran berani bertindak negatif di kawasan, termasuk membahayakan pelayaran.
Menurut data pelacakan kapal Refinitiv, pada hari itu setidaknya lima kapal di laut antara UEA dan Iran memperbarui status pelacakan AIS mereka menjadi “Not Under Command”. Status demikian umumnya menunjukkan bahwa kapal tidak dapat bermanuver akibat keadaan luar biasa.
Dikutip Nour News, yang berafiliasi dengan badan keamanan nasional utama Iran, seorang pejabat senior angkatan laut negara ini mengatakan “pergerakan kapal komersial cukup normal dan tidak ada sumber angkatan laut resmi atau negara-negara di Teluk Persia yang melaporkan insiden apa pun”.
Kementerian luar negeri Iran mengatakan laporan insiden maritim itu “mencurigakan”. Dia memperingatkan ihwal segala bentuk upaya menciptakan “atmosfer palsu” terhadap Teheran.
AS dan Inggris Ahad lalu mengaku akan bekerja dengan sekutu mereka untuk menanggapi serangan yang terjadi pekan lalu terhadap Mercer Street, kapal tanker minyak milik Jepang berbendera Liberia yang dikelola oleh Zodiac Maritime milik Israel.
Iran membantah terlibat dalam dugaan serangan pesawat nirawak itu dan menegaskan akan menanggapi setiap ancaman terhadap keamanannya.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran Abol Fazl Shekarchi mengatakan, “Berita-berita simpang siur yang beredar di media Barat, Israel dan Saudi mengenai pembajakan kapal dan ketidak amanan di Teluk Persia adalah untuk perang psikologis dan pendahuluan untuk petualangan baru.”
Dia menambahkan, “Angkatan Bersenjata Iran selalu membantu pelayaran, melakukan pantauan keamanan dan intelijen atas kawasan, dan mengikuti segala pergerakan yang mencurigakan.”
Senin lalu Iran menegaskan kesiapannya menghadapi segala ancaman keamanan setelah AS, Israel dan Inggris menuduh Iran bertanggungjawab atas serangan terhadap kapal tanker Israel di dekat Laut Oman. Iran menepis tuduhan ini. (mm/alalam/raialyoum/reuters)
Baca juga: