Jurnalis Israel Bongkar Hubungan Rahasia Presiden Pelarian Yaman dengan MOSSAD

0
656

TelAviv, LiputanIslam.com –Jurnalis surat kabar Israel Haaretz Amos Harel mamaparkan rincian wawancaranya dengan mantan menteri luar negeri Israel, Israel Katz, yang mengungkap adanya hubungan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi dengan dinas rahasia Israel MOSSAD.

Dikutip Al-Alam, Ahad (6/3), Harel di situs pribadinya menjelaskan bagaimana Katz mengungkapkan informasi rahasia dan penting tentang kebijakan Israel di Laut Merah dan perannya dalam perang Yaman, termasuk hubungan erat antara Hadi dan MOSSAD, serta kunjungannya berulang kali ke Tel Aviv.

Saat menjawab pertanyaan Harel tentang perang di Yaman, Katz mengatakan, “Kami tidak memiliki sekutu yang dapat diandalkan di Yaman. Kami memiliki hubungan dekat dengan Hadi, tapi dia tidak mampu memimpin perang melawan Houthi (Ansarullah). Ketika perang dimulai, dia (Hadi) mengunjungi Israel dengan bantuan Yordania dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.”

Dia menjelaskan, “Dalam kunjungan ini kami mencapai kepemahaman, tapi masalahnya adalah bahwa dia bukan pemimpin yang berani dan kuat. Seandaipun Anda memberinya pasukan, dia pasti akan dikalahkan. Tapi tak dapat diabaikan bahwa Israel dan  Saudi tidak memiliki alternatif yang cocok untuknya, dan karena itu dukungan untuknya akan tetap ada dalam agenda kami.”

Katz mencontahkan, “Misalnya, pertempuran di Hudaydah adalah hasil kunjungan kedua (Hadi) ke Tel Aviv. Selama pertempuran ini, kami dapat mengkoordinasikan dengan baik Arab Saudi dan UEA dengan dia, tapi pertempuran ini tidak mencapai hasil yang kami diinginkan.”

Katz juga mengatakan, “Hal ini tak membahayakan hegemoni negara kita di Laut Merah; perang di Yaman sebenarnya lebih merupakan perang UEA dan Saudi di Yaman daripada perang regional, dan Houthi dapat dengan mudah merangkak ke jantung Saudi, dan ini merupakan sumber keprihatinan bagi otoritas  Saudi.”

Dia lantas menandaskan, “Sumber utama keprihatinan Israel di Laut Merah adalah menguatnya Houthi di kawasan, dan ini juga merupakan akibat ketidakmampuan pemerintah Saudi, terutama Mohammed bin Salman.” (mm/alalam)

Baca juga:

Bin Salman Sebut Israel “Sekutu Potensial” Arab Saudi

Dicap Teroris oleh Dewan Keamanan PBB, Ansarullah: Resolusi Kalian Kami Injak

DISKUSI: