IRGC Tepis Rumor Jenderal Soleimani Terluka di Suriah
Teheran, LiputanIslam.com – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menepis rumor yang ditebar oleh beberapa media asing bahwa jenderal tersohor Iran Qasem Soleimani terluka di Suriah.
“Dia sekarang dalam kondisi segar bugar dan terus melanjutkan pekerjaan dan upayanya dengan penuh vitalitas untuk membantu perlawanan Islami di Suriah dan Irak terhadap kelompok-kelompok teroris takfiri,” ungkap juru bicara IRGC Jenderal Ramezan Sharif, Selasa kemarin (14/11), sebagaimana dilansir Alalam.
Dia mengatakan bahwa penyebaran rumor demikian tak ubahnya dengan reaksi atas kemenangan-kemenangan strategis yang berhasil dicapai oleh pasukan Suriah belakangan ini atas kelompok teroris ISIS dan lain-lain di Aleppo dan Latakia.
Menurut Sharif, para penebar rumor itu sengaja berusaha menyesatkan opini publik dan membantu media Zionis Israel di kancah internasional demi menutupi kemenangan-kemenangan besar pasukan Suriah dan melemahkan mental kubu muqawamah (perlawanan terhadap teroris dan Zionis), sementara media-media itu juga sudah terbiasa menebar kebohongan-kebohongan sesuai klaim-klaim dusta kelompok-kelompok teroris.
Juru bicara IRGC menegaskan bahwa keberadaan komandan Brigade al-Quds IRGC Jenderal Qasem Soleimani di front terdepan pertempuran melawan gerombolan-gerombolan teroris merupakan hakikat yang tak dapat dipungkiri, dan rumor-rumor demikian tidak akan dapat melemahkan nyali para pejuang muqawamah.
Dia juga menegaskan bahwa Jenderal Soleimani tetap bertekad melanjutkan perjuangannya demi menggapai cita-cita pembebasan Masjidil Aqsa, Baitul Maqdis, dari noda kaum Zionis penjajah Palestina.
Sebelumnya Soleimani bahkan juga dirumorkan tewas. (Baca: Jenderal Soleimani, Antara Rumor dan Fakta)
Sementara itu, al-Ahed melaporkan bahwa pasukan Suriah Selasa kemarin berhasil membebaskan empat kawasan lagi di sekitar Latakia dari cengkraman kawanan teroris ISIS dalam sebuah operasi yang menewaskan beberapa teroris. Disebutkan bahwa pasukan Suriah juga terus bergerak maju menuju kawasan Katif al-Ghadar dengan bantuan jet tempur Rusia. (mm)
