Iran Nyatakan Percuma Amerika Serikat Kembali ke Perjanjian Nuklir Iran
Teheran, LiputanIslam.com – Pemerintah Iran menegaskan lagi bahwa negara republik Islam ini tidak akan melakukan negosiasi ulang terkait dengan perjanjian nuklir JCPOA.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Selasa (12/1), menyebutkan bahwa setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dengan sejumlah negara terkemuka dunia itu, Washington memberlakukan kembali sanksi terhadap Republik Islam.
Dia lantas menekankan bahwa percuma AS kembali JCPOA jika tak membawa manfaat ekonomi bagi Iran.
“Pencabutan sanksi adalah prioritas Pemimpin Besar Revolusi Islam (Ayatullah Ali Khamenei) dan pejabat Iran lainnya. Setelah itu, baru akan dibahas masalah kembalinya AS ke perjanjian nuklir itu,” ungkap Zarif.
Dia memperingatkan bahwa AS dan Eropa harus mengambil langkah-langkah praktis untuk menormalisasi hubungan ekonomi Iran dengan dunia; menyelesaikan semua masalah yang disebabkan oleh AS yang memiliki hubungan ekonomi terbatas dengan Iran.
Menurut Zarif, AS dan Eropa tidak memenuhi komitmen terkait JCPOA sehingga Iranpun mengurangi komitmennya kepada kesepakatan ini dengan melakukan pengayaan uranium hingga 20 persen.
Dia kemudian menegaskan bahwa penandatangan JCPOA tidak membuka peluang untuk menambahkan persyaratan baru pencabutan sanksi, dan bahwa program rudal Iran tidaklah terkait dengan JCPOA.
“Orang-orang Eropa dan Amerika perlu tahu bahwa kami tidak akan menegosiasikan ulang apa yang pernah kami sepakati. Ini bukan aturan negosiasi,” tandasnya.
Menteri Luar Negeri Iran juga mengingatkan bahwa khalayak dunia percaya bahwa tekanan maksimal terhadap Iran telah gagal, dan bahwa jika AS berusaha untuk kembali ke JCPOA dan memenuhi komitmennya maka Iranpun juga akan memenuhi kewajibannya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami memperingatkan AS untuk tidak mencoba “bertindak ceroboh” terhadap Iran karena balasan Iran pasti “akan telak terhadap segala bentuk agresi” dan Teheran siap “menggunakan kekuatan dalam menghadapi segala bentuk ancaman”.
Sebelumnya, Wakil Tetap Iran di PBB Majid Takhte-Ravanchi mengumumkan bahwa hubungan Teheran dengan Washington tidak mengalami perubahan mendasar di era presiden terpilih AS Joe Biden.
Mengenai pergerakan militer AS di Teluk Persia dia mengatakan, “Kami harus menjaga kewaspadaan dan kesiapan kami yang memadai, dan tentu saya pribadi berkesimpulan bahwa tidak akan terjadi peristiwa apapun dalam hal ini.” (mm/mna/raialyoum)
Baca juga: