Iran Bantah Perkaya Uranium 84%

0
119

Teheran, LiputanIslam.com   Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi menolak laporan yang mengklaim bahwa Teheran telah memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 84 persen, dan memastikan bahwa negara republik Islam ini tidak pernah memperkaya uranium dengan kemurnian lebih dari 60%.

Sebelumnya, Media AS Bloomberg melaporkan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sedang mencoba mengklarifikasi bagaimana “Iran mengakumulasi uranium yang diperkaya hingga kemurnian 84%”.

Dilaporkan pula bahwa inspektur IAEA telah menemukan partikel uranium yang sangat diperkaya “di dalam jaringan pipa yang menghubungkan sentrifugal yang digunakan untuk memisahkan isotop uranium”.

Pejabat Iran kepada kantor berita Fars Ahad lalu mengatakan bahwa laporan Bloomberg tendensius dan bertujuan mendistorsi fakta.

“Keberadaan partikel semacam itu adalah masalah yang sangat normal dalam proses pengayaan uranium dan dapat terjadi bahkan ketika bahan baku yang memasuki kaskade sentrifugal menurun sesaat,” ungkap Kamalvandi

“Yang penting adalah produk akhir, dan Republik Islam Iran tidak pernah memulai pengayaan (uranium) pada tingkat di atas 60 persen,” imbuhnya.

Mengenai IAEA dengan mengatakan, “IAEA sangat mengetahui bahwa masalah seperti itu terjadi selama pekerjaan (nuklir) sebagai dalam berbagai kasus di masa lalu, tingkat pengayaan yang berbeda telah diamati dan telah diperhitungkan, dan masalah terbaru ini pasti akan diklarifikasi juga.”

Menurutnya, IAEA biasanya tidak memberi tahu anggotanya masalah demikian.

“Memublikasikan masalah ini melalui media, sekali lagi menunjukkan bahwa, sayangnya, IAEA telah kehilangan profesionalitas dan netralitasnya sejak lama,” kecam Kamalvandi.

“Itu sengaja memberikan informasi teknis kepada media Barat, dan tak  diragukan lagi, tindakan ini akan semakin mendiskreditkan organisasi internasional penting ini,” sambungnya.

Iran telah berulang kali mengecam IAEA karena merilis laporan yang menyesatkan tentang program nuklir damai negara ini, dan menyebut pendekatan pengawas nuklir PBB dalam pengungkapan informasi rahasia dan tidak terverifikasi sebagai tidak profesional dan tidak dapat diterima. (mm/fna)

Baca juga:

Iran akan Luncurkan Drone Qaher-303 Versi Nirawak

Media Zionis Sependapat dengan Sekjen Hizbullah Soal Ini

DISKUSI: