Iran Ancam Gempur Pangkalan AS di Emirat dan Qatar
Teheran, LiputanIslam.com – Komandan Divisi Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Jenderal Amir Ali Hajizadeh, mengacam akan mengempur pangkalan militer dan kapal perang AS di Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Teluk Aden jika sampai satu saja rudal atau bom AS jatuh di Iran.
“Kami sudah menentukan sebelumnya sasaran-sasaran berupa pangkalan AS di Emirat dan Qatar untuk balasan terhadap serangan AS… Intelijen negara-negara sahabat telah memberitahu kami adanya niat AS untuk menyerang kami, tapi kami tahu bahwa ini tidak akan pernah terjadi,” ujarnya, Kamis (29/8/2019), sembari menyebutkan bahwa tertembak jatuhnya nirawak AS telah menjauhkan momok perang dari Iran.
Baca: Ini yang akan Dialami Pasukan AS jika Perangi Iran
Dia menambahkan, “Sebagian pejabat belum percaya bahwa orang-orang Eropa merupakan bagian dari rencana keji AS yang bermaksud menggertak kami dengan perang jika kami keluar dari perjanjian nuklir.”
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menegaskan penolakan negaranya terhadap perundingan dengan AS selagi negara arogan ini enggan mencabut sanksinya terhadap Iran.
Baca: Iran Mengaku Punya Senjata Rahasia yang akan Dipakai Jika Terpaksa
Dalam pidato di Institut Studi Strategis dan Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (29/8/2019), dia mengatakan tidak mungkin Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Ali Khamenei mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump selagi AS tidak menghentikan “teror ekonomi” terhadap bangsa Iran.
Zarif yang masih akan melanjutkan safarinya dari Malaysia ke Cina dan Jepang menilai penghentian sanksi itu akan dapat membantu menyelamatkan perjanjian nuklir Iran yang telah diabaikan oleh AS sejak setahun lalu.
“Anda tidak akan berunding dengan para teroris. Jika mereka menghendaki perundingan maka mereka harus meninggalkan terorisme,” ujarnya.
Beberapa waktu sebelumnya, Presiden Iran Hassan Hassan Rouhani mengatakan Iran tidak menutup kemungkinan perundingan jika memang menguntungkan negara ini. Dia juga mengatakan bahwa tidak akan terjadi perkembangan positif dalam hubungan Iran-AS selagi Washington tidak mencabut sanksinya terhadap Teheran. (mm/raialyoum)