Ini Pengakuan Presiden Iran di Hadapan Ratusan Ulama Sunni dan Syiah

0
2223

Teheran, LiputanIslam.com –  Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa rasa persaudaraan dan persatuan Islam dan kepatuhan kepada ajaran Rasulullah saw merupakan kebanggaan dan keistimewaan bagi bangsa Iran.

“Keistimewaan kami ialah mengikuti Rasulullah, dan apa yang kami kehendaki di kawasan adalah persaudaraan dan persatuan umat Islam, dan kepatuhan kepada ajaran Nabi Besar Muhammad saw, sehingga Persia ataupun Arab bukanlah keistimewaan,” tuturnya dalam kata sambutan pada pertemuan ratusan alim ulama Sunni dan Syiah peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-33 serta para duta besar negara-negara Islam dengan Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayid Ali Khamenei di Teheran, Jumat (15/11/2019).

Baca: Militer Iran Tegaskan Sudah Saatnya Pasukan Asing Dienyahkan dari Teluk Persia

Dia juga memastikan negaranya sama sekali tidak berniat menguasai negara lain dan tidak pula bermaksud menjadi imperium sebagaimana Persia di masa silam.

Sedangkan mengenai pengaruhnya di Timteng dia mengatakan, “Pengaruh kami di kawasan bukanlah karena kemampuan dan kekuatan milite, sains, dan posisi geografis kami, melainkan karena pengaruh revolusi dan simpati.

Dia melanjutkan,“Sekarang bangsa-bangsa di Irak, Suriah, Libanon, Bahran, Yaman dan lain-lain merasa terjalin kuat dengan Iran. Ini adalah karena keberadaan revolusi Islam di jalur Rasulullah saw. Pengaruh kami di kawasan adalah berkat seruan revolusi Islam yang telah memikat banyak hati orang.”

Baca: Pemimpin Revolusi Iran Jelaskan Makna Pemusnahan Israel

Presiden Iran juga menjelaskan, “Anak-anak kami datang ke Irak dan Suriah sebagai konsultan dan telah mengorbankan hidup mereka untuk memerangi terorisme bersama rakyat Irak dan Suriah. Tolok ukur utama mereka adalah kemerdekaan manusia.”

Presiden Rouhani juga menyebutkan bahwa negaranya menjalin perjanjian dengan berbagai kalangan, dan sama sekali tidak pernah melanggar perjanjian. (mm/alalam)

DISKUSI: