Gencatan Senjata Berlaku, Israel Malah Gempur Posisi Hamas di Gaza

0
609

Gaza, LiputanIslam.com –  Pasukan Zionis Israel menyerang posisi-posisi Hamas, Sabtu (15/11/2019), setelah faksi yang berkuasa di Jalur Gaza ini menahan diri dalam kontak senjata sengit antara Israel dan faksi pejuang Gerakan Jihad Islam Palestina yang terjadi belakangan ini.

Sabtu pagi Israel mengumumkan pihaknya telah melancarkan beberapa serangan ke Jalur Gaza setelah sistem Kubah Besi miliknya mencegat dua rudal yang melesat dari Gaza ke arah Israel (Palestina pendudukan 1948).

Hanya saja, pada serangan kali ini terjadi perkembangan krusial, yaitu bahwa posisi-posisi yang diserang itu bukan lagi milik Gerakan Jihad Islam, melainkan milik Hamas.

Militer Israel dalam sebuah pesannya yang disebar melalui aplikasi WhatsApp menyatakan, “Dua roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah wilayah Israel, dan sistem Kubah Besi telah mencegat keduanya.” Militer Israel menambahkan bahwa hal ini menyebabkan pihaknya menyerang “posisi-posisi Hamas” di Gaza.

Baca: Jihad Islam: Jari Kami Siap Menarik Pelatuk Senapan

Sumber-sumber keamanan Palestina menyatakan serangan Israel itu menargetkan dua posisi Hamas di Jalur Gaza utara, tempat dua juta warga Palestina hidup dalam blokade Israel.

Wartawan AFP mengkonfirmasi adanya serangan Israel dan menyebutkan pula adanya reaksi balasan dari Jalur Gaza.

Tentara Israel Selasa lalu melancarkan serangkaian serangan yang disebutnya hanya menargetkan para anggota Gerakan Jihad Islam di Gaza dan tidak sampai menyerang Hamas, yang sudah sekian bulan terikat perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

“Selama operasi kami menbedakan antara Hamas dan Jihad Islam. Kami ingin menjauhkan Hamas dari pertempuran,” ungkap juru bicara militer Israel Jonathan Conricus.

Baca: Kelompok Jihad Islam Sepakati Genjatan Senjata Bersyarat dengan Israel

Hamas sendiri tampak memutuskan untuk tidak menyokong serangan Jihad Islam agar tidak melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Israel, yang telah dinegosiasikan di bawah naungan Mesir dan Qatar, dan menyediakan bantuan dana bulanan sebesar jutaan dolar.

Setelah dua hari konfrontasi yang menewaskan 34 orang di Jalur Gaza dan, menurut pihak Israel, tidak menyebabkan korban tewas di Israel, yang diserang dengan 450 roket dari Gaza, Gerakan Jihad Islam dan Israel akhirnya menyetujui gencatan senjata yang berlaku sejak Kamis pagi.

Namun gencatan senjata ini praktis rapuh ketika pesawat tempur Israel melancarkan serangan terbaru ke Gaza menyusul adanya tembakan roket dari Jalur Gaza meskipun gencatan senjata sudah diberlakukan. (mm/raialyoum)

DISKUSI: