Erdogan Isyaratkan Keharusan Turki Miliki Senjata Nuklir
“Mengapa kita tidak harus memiliki hulu ledak nuklir sementara yang lain memilikinya? Saya tidak menerima ini,” kata Erdogan dalam pidatonya di kota Sivas di bagian tengah Turki di mana para pemimpin negara ini merayakan peringatan 100 tahun Kongres Sivas, Rabu (4/9/2019)
Dia melanjutkan, “Beberapa negara memiliki rudal berhulu ledak nuklir, bukan satu atau dua, sedangkan saya tidak akan memiliki rudal bertenaga nuklir, saya tidak menerimanya.”
Turki merupakan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan pada tahun 1980 telah meneken Traktat Non-Proliferasi (NPT) Nuklir, perjanjian yang melarang ujicoba senjata nuklir.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir Turki yang memiliki pasukan kedua terbesar di antara negara-negara anggota NATO ini diragukan komitmennya kepada pakta negara-negara Barat tersebut.
Baca: Iran Pastikan Tahap III Pengurangan Komitmen JCPOA
Erdogan mengaku bahwa belum lama ini telah menemui presiden suatu negara yang memberitahunya bahwa negara itu memiliki 7500 hulu ledak nuklir.
Dia juga menyebutkan bahwa AS dan Rusia memiliki sebanyak 12.500-15.000 hulu nuklir, serta menyinggung rezim Zionis sebagai negara yang juga memiliki bom nuklir.
“Ada Israel di dekat kita, dan hampir bertetangga dengan kita. Mereka menimbulkan ketakutan dengan memilikinya, dan tak seorangpun dapat mengusik (kepemilikan) mereka,” ujarnya.
Baca: Militer Israel Mengklaim Temukan Situs Rudal Hizbullah di Libanon
Presiden Turki tidak menyebutkan apakah dia lantas merencanakan pengembangan senjata nuklir, dan tidak pula menyebutkan langkah apa yang akan ditempuhnya dalam masalah ini. (mm/trt/raialyoum/alalam)