Diserang Drone, Iran Diperkirakan Ubah Sikap terhadap Perang Ukraina
Teheran, LiputanIslam.com – Sebuah sumber informasi mengungkapkan bahwa Teheran sedang mempertimbangkan untuk mengubah rencana aksinya dalam perang Rusia-Ukraina setelah seorang penasihat Presiden Ukraina secara implisit mengakui bahwa Kiev berperan dalam serangan drona gagal pada fasilitas militer di Isfahan, Iran.
Kepada Nour News milik Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran (SNSC) sumber anonim itu, Selasa (31/1), mengatakan bahwa pernyataan bermusuhan penasehat PresidenUkraina Mykhailo Podolyak itu dapat menyebabkan “reaksi berbeda” dari Teheran.
“Desakan Ukraina untuk mengancam keamanan nasional Iran dapat membuka jalan untuk mempertimbangkan perubahan pendirian Republik Islam Iran terkait perang di Ukraina dan mengadopsi pendekatan baru yang sepadan dengan perilaku pemerintah Kiev,” ungkap sumber itu.
“Jika pernyataan bermusuhan Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina, terhadap Iran tidak dikoreksi oleh otoritas negara, maka itu dapat menimbulkan reaksi yang berbeda dari Republik Islam Iran,” sambungnya.
Kemhan Iran pada Ahad lalu mengumumkan bahwa unit pertahanan udara negara ini telah menggagalkan upaya serangan tiga drone kecil di bengkel militer di Isfahan. Teheran memastikan serangan itu tidak menimbulkan korban dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada atap sebuah bengkel.
Podolyak lantas mengungkapkan kegembiraannya atas serangan itu, dan menyatakan bahwa “Ukraina memang memperingatkan Anda”. Para pejabat Ukraina lainnya belum secara terbuka memperluas komentarnya.
Pada hari Senin, Teheran memanggil kuasa usaha Ukraina di Teheran untuk meminta penjelasan mengenai pernyataan Podolyak tentang kemungkinan keterlibatan Ukraina dalam serangan itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani juga telah meminta pemerintah Ukraina untuk memberikan penjelasan resmi dan jelas tentang komentar Podolyak.
Kanaani memperingatkan bahwa Teheran memiliki hak yang sah untuk memberi tanggapan setimpal kepada pihak mana pun yang terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum internasional.
Podolyak menyatakan demikian ketika seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Israel tampaknya berada di balik serangan drone gagal itu.
Ukraina dan sekutu Baratnya telah berulang kali mengklaim bahwa Teheran telah memberi Rusia drone untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Pejabat Iran juga berulang kali menolak klaim itu dan menyebutnya bertujuan membenarkan bantuan militer Barat ke Kiev. (mm/fna)
Baca juga: