Deklarasi Konferensi Persatuan Islam Tegaskan Isu Palestina Tetap Menjadi Prioritas Umat Islam
Teheran, LiputanIslam.com – Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-33 di Teheran, ibu kota Iran, yang berlangsung pada 14-16 November 2019 merilis deklarasi akhir yang menegaskan bahwa isu Palestina tetap merupakan isu utama umat Islam sedunia, dan bahwa serangan terhadap Masjid al-Aqsa di kota Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem) merupakan konspirasi berbahaya terhadap kesucian Islam sehingga harus disikapi secara tegas oleh negara-negara Islam.
Deklarasi yang terdiri atas 10 kongklusil dan rekomendasi itu menyebutkan bahwa konferensi kali ini berlangsung di saat terjadi serangan Israel terhadap Gerakan Jihad Islam Palestina yang melawan dan pantang tunduk terhadap Israel.
Dalam deklarasi ini, para peserta yang terdiri atas ratusan ulama dan cendikiawan Muslim Sunni dan Syiah menyerukan perjuangan membela martabat dan kehormatan umat Islam di depan kubu arogan dan imperialis dunia yang mengerahkan segenap kemampuannya untuk merendahkan dan mendominasi umat Islam serta menebar perpecahan di antara mereka.
Para pemikir itu menyerukan kepada segenap insan merdeka di dunia agar meningkatkan upaya dan kemampuannya untuk menyokong poros resistensi anti-Israel, membela kehormatan umat, dan bekerjasama melawan agresi Zionis dan AS.
Baca: Pemimpin Revolusi Iran Jelaskan Makna Pemusnahan Israel
Deklarasi ini menjelaskan bahwa Masjid al-Aqsa sangat mulia di mata umat Islam sehingga penistaan terhadapnya merupakan penistaan bagi seluruh umat Islam, dan penistaan yang dilakukan oleh kaum Zionis harus sungguh-sungguh dicegah oleh semua negara dan bangsa.
Menurut deklarasi ini, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) selama ini tidak berdaya mengatasi persoalan bangsa dan umat Muslim di Palestina, Yaman, Suriah, Bahrain, Myanmar, sehingga umat Islam harus mengoptimalkan kemampuan dan upayanya.
Mereka menekankan bahwa Rezim Zionis Israel merupakan ancaman bukan hanya bagi Palestina, melainkan juga seluruh negara Islam, dan dalam rangka ini Israel antara lain berusaha membentuk aliansi-aliansi regional agar kaum Zionis dapat mencampuri urusan regional dengan dukungan AS, yang juga berusaha menebar kekacauan dan intensif mencampuri urusan internal berbagai negara.
Baca: Ini Pengakuan Presiden Iran di Hadapan Ratusan Ulama Sunni dan Syiah
“Kami menegaskan bahwa pembebasan Palestina harus selaras dengan pembebasan seluruh wilayah pendudukan oleh Rezim Zionis, demikian pula Dataran Tinggi Golan milik Suriah dan daerah pertanian Shebaa milik Libanon,” lanjut mereka.
Mereka juga mengingatkan bahwa Masjid al-Aqsa merupakan poros persatuan Dunia Islam, dan semua bangsa Muslim sepakat akan hal ini, namun beberapa negara reaksioner justru berperan sebagai antek asing dan melakukan pengkhianatan yang tak terlupakan oleh umat Islam, yaitu upaya menormalisasi hubungan dengan Israel dan menindas para pembela al-Quds dan penyokong Poros Resistensi. (mm/alalam)