Bin Salman Dilaporkan Siap Beri Konsesi Baru kepada Yaman
Riyadh, LiputanIslam.com – Sebuah sumber papan atas Arab Saudi menyatakan kepada Saudi Leaks bahwa Putra Mahkota Mohamed bin Salman siap memberikan konsesi baru kepada Ansarullah (Houthi) di Yaman agar kelompok pejuang yang berkuasa di Sanaa, ibu kota Yaman, ini bersedia menghentikan serangannya yang belakangan ini semakin gencar di wilayah Saudi, dan kesiapan itu dia sampaikan kepada pihak mediator internasional.
Dikutip Fars, Selasa (16/6), sumber itu menyebutkan bahwa pekan lalu, delegasi Oman sebelum meninggalkan Sanaa telah menyampaikan pesan kesiapan itu kepada Ansarullah dan pemerintah Sanaa. Pesan itu berisi persetujuan MbS dengan konsesi berupa pemberian dana sebesar puluhan milyar Dolar AS kepada Sanaa untuk rekonstruksi berbagai kawasan yang dikuasai Ansarullah serta mengakui kekuasaan kelompok ini di Yaman utara.
Menurut sumber itu, Sanaa menyambut baik konsesi itu, namun tetap menegaskan bahwa Bandara Sanaa dan Pelabuhan Hudaydah harus dibuka.
Terkait perkembangan situasi Yaman, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa utusan khusus negara ini untuk Yaman, Tim Lenderking, akan berkunjung ke Riyadh untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Saudi dan pemerintahan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi mengenai gencatan senjata dan masalah penyaluran bantuan kemanusiaan di Yaman.
Di pihak lain, Ansarullah menyetujui penyelenggaraan putaran baru perundingan di Qatar apabila telah menerima tanggapan positif dari Saudi dan sekutu koalisinya untuk surat yang telah diserahkan Ansarullah kepada mereka melalui delegasi Oman.
Yaman dilanda perang sejak lebih dari enam tahun silam antara kubu gerakan Ansarullah (Houthi) dan kubu presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi. Ansarullah yang didukung banyak tentara Yaman menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, sejak 2014, selain beberapa provinsi lain.
Sejak Maret 2015 pasukan koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi dan didukung AS, Israel dan negara-negara Barat melancarkan intervensi militer ke Yaman untuk membela kubu Mansour Hadi dengan asumsi bahwa Ansarullah dapat segera dilumpuhkan.
Mohamed bin Salman yang merasa negaranya kaya senjata dan peralatan perang serta didukung Barat dan Israel menjelang invasi itu sempat bersumbar bahwa pihaknya akan dapat menumpas Ansarullah dalam tempo beberapa hari atau paling lambat beberapa minggu.
Nyatanya, Ansarullah dan tentara Yaman yang mendapat dukungan mental, asistensi, dan politik dari Iran semakin tangguh serta gencar melesatkan rudal balistik dan drone ke wilayah Saudi sebagai balasan atas blokade dan serangan udara Saudi dan sekutunya. Belakangan ini Ansarullah semakin gencar melancarkan serangan darat di Jizan, Saudi, hingga menimpakan banyak kerugian jiwa dan materi pada pihak Saudi dan pasukan bayarannya dari Sudan. (mm/fna)
Baca juga: