Bashar Al-Assad: Banyak Negara Enggan Bantu Korban Gempa Suriah Akibat Tekanan AS
Damaskus, LiputanIslam.com – Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan penghargaannya atas bantuan dari negara-negara dunia kepada rakyat dan pemerintah Suriah terkait gempa dahsyat yang mengguncang Suriah utara, namun juga menekankan bahwa banyak negara enggan membantu Suriah karena “tekanan AS”.
Al-Assad menyatakan demikian, Kamis (9/1), dalam pertemuan dengan delegasi Lebanon yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Abdallah Bou Habib yang berkunjung ke Suriah untuk meninjau dampak gempa mematikan yang terjadi pada Senin lalu (6/2) tersebut.
Delegasi Lebanon menekankan bahwa perjalanan mereka ke Damaskus bertujuan untuk mengungkapkan solidaritas dan simpati kepada warga Suriah.
“Rakyat Lebanon menganggap diri mereka sebagai mitra dalam kesedihan ini dengan bangsa dan pemerintah Suriah, dan merasa berkewajiban untuk bersama saudara-saudara Suriah mereka dalam situasi ini,” ungkap delegasi Lebanon.
Delegasi Lebanon juga meninjau langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan sementara negara itu untuk memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga Suriah yang bekerja di bidang bantuan dan penyelamatan korban gempa.
“Lebanon siap melayani rakyat Suriah dan telah membuka lapangan terbang dan pelabuhannya untuk mengirim bantuan ke negara itu dari segala arah,” kata Bou Habib.
Di pihak lain, Al-Assad menyatakan berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Lebanon atas penyediaan fasilitas dan bantuan yang diperlukan bagi para korban gempa bumi Suriah. Dia menilai bantuan demikian sangat efektif dan menunjang mental rakyat Suriah.
Dalam pertemuan dengan delegasi Lebanon, Presiden Suriah juga menekankan pentingnya kerjasama antara Beirut dan Damaskus di segala bidang sesuai kapasitas kedua negara dan kepentingan bersama.
Dia lantas mengatakan, “Kami tahu bahwa banyak negara berada di bawah tekanan AS untuk tidak membantu Suriah.”
Bou Habib juga menemui sejawatnya dari Suriah Faisal Mekdad dan memastikan Lebanon siap membantu saudara-saudara Suriah mereka dalam segala hal.
“Rakyat Suriah selalu mendukung Lebanon dalam situasi yang paling sulit dan kami memiliki kewajiban untuk berdiri bersama mereka,” katanya.
Duta Besar Suriah untuk Moskow, Bashar al-Jaafari, di hari yang sama mengecam diskriminasi Barat terhadap rakyat Suriah. Dia mengatakan lebih banyak pengiriman bantuan dikirim ke Turki daripada Suriah menyusul gempa bumi dahsyat yang melanda kedua negara.
Jaafari juga mengecam sanksi AS yang menghambat pekerjaan bantuan di daerah-daerah yang dilanda gempa di Suriah, dan menyebut hal itu sebagai “penghalang serius” bagi penyaluran bantuan ke Suriah.
Bencana gempa melanda Turki dan negara tetangga Suriah pada dini hari Senin. Gempa berkekuatan 7,8 sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20.000.
Saat upaya penyelamatan berlanjut di Suriah, seruan semakin meningkat terhadap AS dan sekutunya untuk mencabut sanksi mereka, yang dianggap menghambat upaya bantuan internasional untuk Suriah.
Dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi Lebanon al-Mayadeen pada hari Selasa, Mekdad menyoroti kebutuhan Suriah akan bantuan kemanusiaan, dan memperingatkan bahwa sanksi AS telah memperburuk keadaan karena larangan ilegal menghalangi pengiriman segala sesuatu ke Suriah.
Sebelumnya pada hari Selasa, Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) meminta AS dan Uni Eropa untuk mencabut blokade dan sanksi ekonomi yang dikenakan pada Suriah dan sangat menghambat pekerjaan bantuan di daerah yang dilanda gempa di negara ini. (mm/presstv)
Baca juga: