AS Kuatir Iran Kembangkan Senjata Nuklir dalam Tempo Beberapa Minggu
Washington, LiputanIslam.com – Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, Selasa (26/7), mengatakan bahwa Gedung Putih khawatir Iran akan mengembangkan senjata nuklir dalam tempo beberapa minggu.
Pernyataan itu dilontarkna Psaki setelah Menteri Luar Negeri Anthony Blinken sehari sebelumnya mengklaim bahwa Teheran telah mempercepat laju program nuklirnya.
“Ya, ini tentu membuat kami khawatir,” ungkap Psaki sembari menyebutkan bahwa waktu yang dibutuhkan Iran untuk memproduksi senjata nuklir telah berkurang sejak sekitar satu tahun.
Gedung Putih pada hari Rabu lalu menyatakan bahwa meskipun Psaki menyatakan demikian saat menjawab pertanyaan tentang senjata nuklir, dia sebenarnya mengacu pada breakout time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan fisil yang cukup untuk satu bom nuklir, dan tidak mengacu pada produksi senjata nuklir yang sebenarnya.
Para pejabat Israel belum lama ini menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah hampir mengakui kegagalan negosiasi Wina mengenai kesepakatan nuklir Iran.
Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa para pejabat rezim Zionis ini menyebutkan kemungkinan negara-negara besar dunia menandatangani perjanjian nuklir baru dengan Iran menurun dratis. (mm/raialyoum)
Baca juga:
Mantan Komandan IRGC: Iran Punya Teknologi Rudal Antarbenua
Israel: AS Hampir Akui Kegagalan Perundingan Nuklir dengan Iran
Iran Luncurkan Pesawat Simorg Buatannya
20/05/2022
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini