Arab Saudi Pulihkan Misi Diplomatiknya di Suriah Setelah Berhenti 11 Tahun
Riyadh, LiputanIslam.com – Arab Saudi memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan misi diplomatiknya di Suriah, lebih dari satu dekade setelah menutup kedutaan besarnya di Damaskus, menyusul pecahnya konflik berdarah di Suriah.
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Saudi, SPA, Selasa (9/5), menyatakan bahwa langkah ini “memperhitungkan” keputusan Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara Arab pekan lalu untuk memulihkan partisipasi delegasi Suriah dalam pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Liga Arab.
Kementerian Luar Negeri Saudi menjelaskan, “Berdasarkan ikatan persaudaraan yang menyatukan rakyat Kerajaan Arab Saudi dan Republik Arab Suriah, dan untuk berkontribusi pada pengembangan aksi bersama Arab, dan untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan, Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan misi diplomatiknya di Republik Arab Suriah.”
Pada Ahad lalu Liga Arab memutuskan untuk memulihkan partisipasi delegasi pemerintah Suriah dalam pertemuannya, lebih dari 11 tahun setelah penangguhan kegiatan Damaskus, menyusul pecahnya gejolak pemberontakan dan terorisme di Suriah.
Keputusan itu mengakhiri isolasi diplomatik yang diberlakukan oleh beberapa negara Arab sejak awal konflik tahun 2011 terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang pemerintahnya kini sedang mencari dana rekonstruksi.
Konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan menelantarkan lebih dari setengah populasi di dalam dan luar negeri. Suriah kala itu juga berubah menjadi ajang konflik antarkekuatan regional dan internasional.
Kepedulian kepada korban gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki pada Februari lalu membantu mempercepat prose pemulihan hubungan Suriah dengan lingkungan Arabnya, dan Presiden Al-Assad pun telah berkomunikasi dengan para pemimpin sejumlah negara Arab serta mendapat bantuan kemanusiaan dari mereka. (mm/raialyoum)
Baca juga: