Ansarullah Nyatakan Saudi-UEA Belum Konsisten Terapkan Gencatan Senjata
Sanaa, LiputanIslam.com – Gencatan senjata berjangka waktu dua minggu yang dideklarasikan oleh koalisi Arab Saudi-Uni Emirat Arab (UEA) yang memerangi gerakan Ansarullah (HouthI) di Yaman mulai berlaku pada hari Kamis, tapi Ansarullah menegaskan tidak akan mengindahkannya selagi blokade terhadap Yaman yang sudah berlangsung sekian tahun tidak dicabut.
Kantor berita Saudi SPA mengutip pernyataan juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki bahwa gencatan senjata itu diterapkan sejak Kamis (9/4/2020) pukul 12 siang waktu setempat (09:00 GMT).
SPA menyebutkan bahwa gencatan senjata itu dimaksudkan untuk membantu mencegah wabah virus corona (COVID-19) di Yaman, memungkinkan de-eskalasi, dan memberi Houthi kesempatan untuk bergabung dengan pembicaraan yang disponsori PBB tentang penyelesaian konflik yang sudah berjalan lima tahun.
Namun, juru bicara Ansarullah Mohammad al-Bukhaiti mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa koalisi Saudi-UEA masih menggunakan kekuatan udara mereka untuk memaksakan blokade.
“Kami akan terus berjuang dan menyerang instalasi militer dan situs industri mereka selagi mereka melanjutkan blokade. Jadi kami tidak menganggap itu sebagai gencatan senjata,” katanya.
“Harus ada total pengepungan atau perang akan terus berlanjut,” imbuhnya.
Baca: Koalisi Saudi-UEA Umumkan Gencatan Senjata Sementara di Yaman
Sementara itu, sebagaimana dilansir Al-Alam, Brigjen Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah, menyatakan bahwa kubu Saudi yang disebutnya “pasukan agresor” masih melanjutkan eskalasi militer di berbagai front, terutama di perbatasan.
“Pergerakan pasukan agresor di front-front perbatasan masih berlanjut sejak dini hari sampai detik ini dengan bantuan operasi udara yang telah melancarkan lebih dari 10 kali pemboman.” Terang Saree, Kamis.
Dia juga menyebutkan bahwa Saudi juga telah melancarkan sedikitnya lima kali pergerakan di Haradh, Nashahah, Asir, dan Baqa’ di provinsi Najran, Saudi selatan.
Dia menambahkan bahwa tentara dan para pejuang Yaman dapat mematahkan pergerakan lawannya itu serta menimpakan banyak kerugian jiwa dan perlengkapan padanya.
Dia menyatakan, “Kami tegaskan kesiapan penuh kami menghadapi segala bentuk eskalasi di berbagai front, dan bahwa segala eskalasi akan berujung gagal dan kandas.”
Baca: Ketika COVID-19 Menyerang Ratusan Bangsawan Saudi dan Hentikan Perang Yaman
Sebelumnya, juru bicara gerakan Ansarullah lain, Mohammad Abdulsalam, menyatakan pihaknya telah mengirim rencana komprehensif kepada PBB untuk mengakhiri perang.
“(Usulan kami) akan meletakkan dasar untuk dialog politik dan masa transisi,” ungkapnya Abdulsalam di Twitter, Rabu. (mm/aljazeera/alalam)