Al-Houthi: Para Pejuang Yaman Dapat Mengalahkan Tank-Tank AS Berkat Kekuatan Iman
Sanaa, LiputanIslam.com – Pemimpin gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman Sayid Abdul Malik Badruddin al-Houthi menegaskan bahwa para pejuang Yaman dapat mengalahkan tank-tank AS berkat teguhnya keimanan mereka, dan bahwa sekarang adalah era internet di mana para netizen muda mendapat serangan budaya dari berbagai arah.
Dalam pidato bertema “Iman Yaman” pada pertemuan dengan para ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat, Rabu (18/12/2019), al-Houthi menyebut perang di Yaman tergolong perang terbesar di dunia karena melibatkan “aliansi kekuatan keji” dengan semua kekayaan harta dan segala fasilitas militer mereka yang sangat besar, termasuk berbagai jenis senjata mematikan, namun, kubu agresor itu gagal memaksakan kehendaknya terhadap Yaman.
“Musuh mengerahkan semua fasilitas materinya yang (dinilai) cukup untuk memenangi perang, tapi mereka gagal berdominasi atas bangsa Yaman. Musuh gagal bukan karena kita memiliki harta dan fasilitas lebih banyak daripada harta dan fasilitas mereka, melainkan karena bangsa Yaman memiliki moral, spiritual, dan iman yang kuat kepada Allah. Kita berlindung kepada-Nya, percaya kepada janji pertolongan-Nya, dan karena itu pendirian kita teguh dengan keteguhan iman kita dan resistensi para pemuda dan ksatria kita di front-front pertempuran, ” papar al-Houthi.
Dia menyebutkan bahwa Rasulullah saw telah memuji Yaman dengan ungkapan “Iman Yaman” yang berarti bahwa bangsa Yaman adalah bangsa yang beriman.
Al-Houthi memuji para pejuang Yaman yang terdiri atas tentara nasional dan relawan Lijan Shaabiya karena “telah mengalahkan tank-tank AS dengan sepatu mereka dan bertolak dari teguhnya iman mereka.”
Dia mengatakan, “Kami menyadari bahwa Allah SWT menguji hamba-hamba-Nya sesuai keterhubungan mereka dengan iman, dan inilah yang harus diupayakan, diperdalam dalam realitas kita, dan kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh bahwa kita adalah umat yang eksistensinya tidak terjaga kecuali oleh kesungguhan keterhubungan ini serta identitas keimanan yang harus ditanamkan secara mendalam pada realitas kehidupan kita.”
Baca: Presiden Mesir Nyatakan Krisis Yaman Sedang dalam Proses Penyelesaian
Dia juga menegaskan, “Kita berada di era sekularisme, internet, media, saluran-saluran berbasis satelit, serta era perang pemikiran, perang lunak, dan perang peradaban dengan berbagai pengaruh dan faktor negatif di dalamnya, yang lebih dahsyat dari sebelumnya.”
Pemimpin Ansarullah menyinggung adanya proses upaya mempengaruhi para pemuda melalui media sosial, dan ini menuntut adanya penguatan kesadaran budaya dan keyakinan di tengah mereka.
Baca: Krisis Kemanusiaan di Yaman Semakin Memburuk
Dia menuturkan “Akibat kevakuman dan tidak adanya imunitas budaya dan iman di tengah para pemuda dan pemudi, pengaruh berdatangan kepada mereka dari sana-sini melalui internet dan saluran satelit serta perang pemikiran melalui berbagai metode, sarana, dan pola-pola beracun para penyeru kesesatan dan kebatilan.” (mm/alalam)