Parah, Menlu UEA Sesali ‘Normalisasi yang Telat’ dengan Israel

0
474

Gaza,LiputanIslam.com-Seorang petinggi Jihad Islam, Dawud Shahab mengutuk pertemuan di Negev dan menyebutnya sebagai salah satu simbol kompromi dan kerja sama yang menguntungkan Israel, dan di lain pihak, merugikan bangsa dan negeri Palestina.

“Bangsa-bangsa Arab berhak mengajukan pertanyaan ini: apakah para Menlu Arab sudah begitu parah mengabaikan esensi konflik di Negev, sehingga mereka ikut serta dalam pertemuan yang diinisiasi Rezim Penjajah di kawasan Negev, padahal kawasan itu sedang diyahudisasi dan warganya diusir?” kata Shahab dalam wawancara dengan PalToday.

Ia menegaskan, pertemuan ini adalah bentuk dukungan untuk Rezim Zionis. Padahal PBB secara gamblang menyatakan bahwa Israel tengah melakukan kejahatan genosida dan diskriminasi.

Sementara itu, Menlu UEA, Abdullah bin Zayed jusstru menyebut pertemuan di Negev dengan AS dan Israel sebagai hal penting.

Selain Bin Zayed, pertemuan itu juga dihadiri para Menlu negara-negara Mesir, Maroko, dan Bahrain.

“Kami menegaskan urgensi historis pertemuan di Negev. Kami menyesalkan tahun-tahun yang berlalu tanpa perdamaian (dengan Israel)… Sudah tiba saatnya kita membuat masa depan berbeda dan bekerja sama untuk menumpas kekerasan serta terorisme,” ujar Bin Zayed. (af/fars)

Baca Juga:

Perdana Menteri Palestina: Pertemuan Arab-Israel-AS di Negev Hanyalah Fatamorgana

Iran Sebut Pertemuan Arab-Israel-AS di Negev “Pertemuan Keji”

DISKUSI: