Irak Bantah Klaim AS Soal Gudang Senjata di Bandara Karbala
Baghdad,LiputanIslam.com-Bandara internasional Karbala pada Jumat (13/3) pekan lalu menjadi target serangan udara jet-jet AS. Selain menewaskan seorang pekerja dan melukai warga sipil, serangan itu juga menimbulkan kerugian besar di sektor pelayanan bandara.
Seorang anggota parlemen Irak menyatakan, AS memanfaaatkan kekosongan politik di negaranya untuk menargetkan basis-basis al-Hashd al-Shaabi dan bandara Karbala.
Hamid al-Musawi membantah klaim AS bahwa bandara Karbala digunakan sebagai gudang senjata. Ia mengatakan, wakil PBB harus melakukan investigasi guna membuktikan kebohongan Washington.
Menurutnya, para pejabat resmi Karbala telah menegaskan bahwa tak ada senjata apa pun di bangunan bandara.
Staf makam Imam Husain pada hari Kamis (19/3) mengumumkan, tahap pertama pengurusan kasus serangan atas bandara Karbala telah dimulai. Seorang pengacara AS disebut telah dipekerjakan untuk menangani kasus ini.
Hasan Rasyid Jawad al-Abayaji menyatakan, pengacara AS dipilih lantaran Washington hanya memahami bahasa hukum. Nantinya pengacara itu akan mengajukan gugatan di AS.
Dikutip dari IRNA, Irak pada Selasa (17/3) lalu secara resmi mengadukan serangan AS ke basis polisi dan al-Hashd al-Shaabi serta bandara Karbala ke PBB dan Dewan Keamanan. (af/alalam)
Baca Juga:
Yaman Tawarkan Hadiah untuk Siapa pun yang Berhasil Menangkap Petinggi Koalisi Arab Saudi
Pangkalan K1 di Kirkuk Jadi ‘Penjara’ bagi Serdadu AS
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini