Washington,LiputanIslam.com-Seorang pejabat AS pada hari Kamis (10/10) mengklaim, operasi militer Turki di utara Suriah belum melintasi “garis merah” Donald Trump.
“Garis merah Trump meliputi ‘genosida dan pembantaian membabibuta, baik di darat atau udara, terhadap warga sipil,”ujarnya saat diminta menjelaskan definisi garis merah itu.
Dilansir dari Reuters, pejabat itu meminta agar identitasnya dirahasiakan. Kepada para wartawan, ia mengatakan,”Tak ada contoh menonjol dalam sejarah untuk tindakan Turki saat ini. Namun harus dikatakan aksi Turki masih berada di tahap-tahap awal.”
Baca: Andai Tentara Suriah Berada di Kawasan Kurdi, Turki Tidak Bisa Menyerang
Meski begitu, dia mengaku bahwa Washington “sangat mencemaskan” operasi militer itu dan menyebutnya “sangat buruk.”
Menurut pejabat AS ini, milisi Kurdi masih menguasai penjara-penjara ISIS. Trump disebut-sebut tengah mengupayakan gencatan senjata di utara Suriah itu.
Ia juga mengklaim, Washington tidak memberikan lampu hijau apa pun untuk melakukan serangan.
Ia berpendapat, sejauh ini disimpulkan bahwa operasi militer Turki hanya bersifat temporer. Jika Turki bertindak secara tidak bertanggung jawab di Suriah, Ankara harus membayar harga mahal untuk itu. (af/alalam)
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini