AS Tekan Saudi untuk Bubarkan “Satuan Reaksi Cepat” Milik Bin Salman
Riyadh,LiputanIslam.com-AS pada hari Senin (1/3) mengumumkan, Washington meminta dari Riyadh untuk membubarkan tim pengawal Kerajaan yang menerima perintah langsung dari Muhammad bin Salman dan terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.
Untuk pertama kalinya setelah laporan intelijen soal keterlibatan Bin Salman dalam teror tersebut dipublikasikan, Jubir Kemenlu AS Ned Price mengabarkan hubungan diplomatik soal pengajuan permintaan di atas.
“Kami mengetahui keberadaan sebuah jaringan bernama Satuan Reaksi Cepat, yang merupakan bagian dari Garda Kerajaan dan terlibat dalam sejumlah operasi atas oposisi, termasuk operasi yang menewaskan Khashoggi,”kata Price, seperti dilansir kantor berita Anadolu.
“Kami meminta Saudi untuk membubarkan Satuan ini, juga melakukan pembenahan dan kontrol sistematis untuk memastikan bahwa operasi antioposisi dihentikan,”imbuhnya.
Selain melakukan operasi antioposisi, satuan ini juga bertugas untuk melindungi Putra Mahkota Saudi.
Di lain pihak, Reporter Khusus PBB Agnes Callamard menyatakan bahwa “berbahaya jika AS menyebut Putra Mahkota Saudi sebagai pemberi perintah teror Khashoggi, tapi tidak melakukan tindakan apa pun atasnya”.
Dalam jumpa pers di Jenewa, Callamard kembali menuntut pemberlakuan sanksi atas Bin Salman, penyitaan asetnya di luar negeri, dan pembatasan transaksi internasionalnya.
“Apa yang diungkap dalam laporan (intelijen AS) ini sangat sedikit dan membuat putus asa. Awalnya saya berharap laporan ini menunjukkan bukti-bukti lebih banyak (soal peran Bin Salman),” kata Callamard.
“Menurut saya, merupakan problem besar jika Anda menyebut kesalahan seseorang, lalu berkata ‘kami tidak melakukan apa pun. Tolong bertindaklah seolah kami tak mengatakan apa pun.’ Saya berpendapat, ini adalah sebuah tindakan amat berbahaya yang dilakukan AS,” lanjut Callamard.
“Ada banyak hal yang bisa dilakukan Pemerintah AS. Satu-satunya hal yang tak boleh dilakukannya adalah hanya diam dan tidak berbuat apa pun untuk menindaklanjuti temuan-temuannya.” (af/alalam/fars)
Baca Juga:
Karena Beresiko Berat bagi Persekutuan AS-Saudi, Biden Tak akan Hukum Bin Salman Secara Langsung
Gedung Putih Nyatakan AS Berhak Menghukum Putra Mahkota Arab Saudi