Amman Harus Dekati Teheran dan Ankara Guna Hadapi Rencana Tel Aviv
“Seiring munculnya perubahan besar dalam esensi koalisi dengan negara-negara seperti AS dan Arab Teluk, tidak ada salahnya untuk mendekati Iran dan Turki,”kata al-Maashar.
“Yordania perlu variasi dalam opsi-opsinya, serta membuka gerbang-gerbang baru untuknya. Meski ada sejumlah perselisihan dengan Iran dan Turki, Yordania harus melakukannya,”imbuh al-Maashar.
“Jika aneksasi terjadi, Pemerintah Yordania tak bisa lagi menekankan Solusi Dua Negara sebagai satu-satunya jalan keluar, sebab solusi ini sudah tidak ada wujudnya lagi. Jika itu terjadi, kita harus memperkuat Palestina,”lanjutnya.
Ia menegaskan, saat ini bangsa Palestina waspada sepenuhnya terhadap konspirasi-konspirasi atas mereka. Menurut al-Maashar, statistik menunjukkan, kecenderungan untuk berimigrasi dari negara-negara Arab terus meningkat, kecuali di antara pemuda-pemuda Palestina. Hal ini, katanya, membuktikan bahwa bangsa Palestina ingin mempertahankan tanah air mereka.
Terkait Pilpres AS, al-Maashar menyatakan bahwa Joe Biden (kandidat dari Demokrat) tidak bisa diharapkan.
“Benar bahwa Biden menentang aneksasi dan telah menyatakannya secara resmi. Namun tetap saja dia masih dekat dengan Israel,”tandas al-Maashar. (af/mehr)
Baca Juga:
Palestina Puji Tanggapan Jaksa ICC Terkait Rencana Aneksasi Israel di Tepi Barat
Hamas Kecam UEA Karena “Bangga” Menyalahkan Resistensi Palestina