Amir Al-Salbi: Mengenal Sosok Pimpinan Baru Kelompok Teroris Daesh
LiputanIslam.com—Usai beredar kabar matinya pimpinan kelompok teroris Daesh, Abu Bakr Al-Baghdadi, beberapa waktu lalu, kelompok teroris Daesh seolah bergerak tanpa komando. Belum terdengar kabar siapa sosok yang akan menggantikan Al-Baghdadi untuk memimpin pergerakan kelompok teroris tersebut.
Minggu ini, Amerika Serikat (AS) menempatkan pimpinan Daesh (ISIS) yang baru, Amir Mohammed Abdul Rahman Al-Mawli Al-Salbi dalam daftar pengawasan program teror. AS memberikan nilai “buronan” untuk Amir senilai $5 juta bagi siapa saja yang bisa memberikan petunjuk yang mengarah pada penangkapan Amir.
Belum ada kepastian, kapan seorang pria bernama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi alias Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi alias al-Haj Abdullah Qardash secara resmi menduduki tampuk kekuasaan tertinggi Daesh. Namun, menurut laporan Sputnik, Amir resmi menjadi khalifah Daesh sejak 31 Oktober 2019, empat hari setelah Al-Baghdadi dikabarkan tewas di tangan serdadu AS.
Baca: Tentara Suriah dan Tentara Turki Terlibat Kontak Senjata dengan Kawanan Teroris
Amir atau yang kerap dikenal sebagai Al-Salbi itu mulai bergabung dengan Daesh sejak 2014. Ia adalah pindahan dari organisasi teror lainnya, Al-Qaeda.
Departemen Luar Negeri (Deplu) AS melaporkan peran Al-Salbi dalam upaya penculikan, pembantaian, dan perdagangan minoritas agama Yazidi di Irak saat Daesh masih berkuasa pada 2014. Pada Agustus 2014, lebih dari 5.000 jamaah Yazidi dibantai oleh Daesh. Peran Al-Salbi dianggap penting karena dirinya bertugas sebagai wakil Al-Baghdadi.
Dulunya, Al-Salbi adalah seorang militer yang bertugas di angkatan darat Irak di bawah pemerintahan Saddam Hussein. Ia diketahui sempat menduduki posisi penting di militer dan ikut terlibat aktif dalam peperangan melawan invasi AS di Irak. Perjumpaan Al-Salbi dengan Baghdadi terjadi saat dua sosok ini dipenjara oleh pasukan AS di Kamp Bucca di wilayah Basrah, Irak.
Menurut beberapa analis, seperti dikutip Sputnik, tidak semua gerilyawan Daesh suka dengan kepemimpinan Al-Salbi, karena dia bukan orang Arab. Namun, fanatisme agama dan reputasi Al-Salbi sebagai sarjana Islam memungkinkannya untuk menjadi salah satu ideolog paling berpengaruh di Daesh. Bahkan, ia telah mendapat juluka “The Professor” dan “Destroyer”.(fd/Sputnik)