Foto Bareng Trump di Saat Kerusuhan, Panglima Militer AS Minta Maaf

0
556

Washington, LiputanIslam.com –  Perwira militer paling senior Amerika Serikat (AS), Jenderal Mark Milley yang menjabat sebagai kepala staf gabungan, meminta maaf karena telah menyertai Donald Trump di sebuah gereja terkenal di Washington pada pekan lalu sehingga terlihat dalam foto yang beredar.

Permintaan maaf yang disampaikan secara terbuka itu menambah indikasi ketegangan antara Gedung Putih dan Pentagon di tengah maraknya unjuk rasa protes di negara ini.

Peristiwa kebersamaan Milley dengan Trump itu terjadi beberapa saat setelah pasukan dan polisi membersihkan jalan bagi presiden dan rombongannya untuk berjalan jarak pendek ke gereja St John di dekatnya, yang juga dikenal sebagai Gereja Presiden, dengan cara membubarkan para pengunjuk rasa damai yang meneriakkan yel-yel dan bernyanyi di tengah aksi protes yang melanda seluruh penjuru negara ini pasca pembunuhan George Floyd oleh polisi.

“Saya seharusnya tidak berada di sana. Kehadiran saya di saat itu dan di lingkungan itu menciptakan persepsi militer terlibat dalam politik domestik,” kata Milley di Universitas Pertahanan Nasional dalam pidato pembukaan video yang direkam sebelumnya, Kamis (11/6/2020).

Dia juga mengatakan, “Sebagai petugas berseragam yang ditugaskan, itu adalah kesalahan yang saya pelajari.”

Baca: Demonstran Anti-Rasialisme “Penggal” Leher Patung Christopher Columbus di AS

Milley dan Menteri Pertahanan Mark Esper mendapat kecaman luas karena berpartisipasi dalam foto bersama.  Banyak mantan pejabat pertahanan mengatakan keduanya membantu upaya Trump untuk mempolitisasi militer.

“Sebagai pemimpin senior, semua yang Anda lakukan akan diawasi dengan ketat, dan saya tidak kebal. Sebagaimana banyak dari Anda melihat hasil foto saya di Lafayette Square minggu lalu, yang memicu debat nasional tentang peran militer dalam masyarakat sipil. Seharusnya asaya tidak ada di sana, ” lanjut Milley.

Baca: Mantan Inspektur Kemenlu AS: Saya Dilarang Periksa Penjualan Senjata ke Saudi

Milley dan Esper adalah bagian dari rombongan besar yang berjalan dengan Trump dari Gedung Putih ke gereja tersebut, beberapa saat setelah konferensi pers di mana Trump mengancam akan melakukan tindakan luar biasa berupa pengiriman pasukan AS secara sepihak untuk meredam kerusuhan di berbagai kota jika walikota atau gubernur setempat tak dapat dengan cepat memulihkan hukum dan ketertiban.

Apa yang dikatakan Milley tergolong berat bagi seorang Trump yang selama ini sensitif terhadap kritikan yang menyinggung tindakannya.

Sebelum Milley, Menteri Pertahanan Mark Asper pekan lalu juga telah menyatakan penyesalannya karena menemani Trump dalam peristiwa yang sama, namun dia beralasan bahwa dia hadir di situ karena semula menduga mereka akan meninjau kerusakan di lapangan dan di gereja serta sekedar mengikuti pasukan Garda Nasional yang ada di kawasan tersebut. (mm/theguardian/raialyoum)

DISKUSI: