Akibat Corona, Defisit Anggaran Arab Saudi di Kuartal Pertama Mencapai 9 Milyar USD

0
811

Potret Ka’bah di tengah pandemi Covid-19. Sumber foto: Reuters

Riyadh,LiputanIslam.com—Kerajaan Arab Saudi, sebagai salah satu produsen minyak mentah terkemuka di dunia mulai merasakan dampak anjloknya harga minyak yang disebabkan oleh minimnya permintaan di tengah wabah pandemi Covid-19.

Menurut laporan Al-Arabiya, seperti dikutip Sputnik pada Rabu (29/4), pada kuartal pertama 2020 kerajaan itu telah didera defisit anggaran senilai 9 milyar USD.

Saat ini, pendapatan Arab Saudi berjumlah 51.219 milyar USD dengan pengeluaran mencapai 60.314 milyar USD.

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan Arab Saudi, defisit anggaran juga disebabkan oleh turunnya pendapatan di sektor non-minyak hingga mencapai 17 persen.

Baca juga:

Selamat Menjabat, Raja Salman Telah Eksekusi Mati 800 Rakyat Arab Saudi

Meski Satu Aliansi, Arab Saudi dan UEA Masih Terlibat Bentrok di Aden

Pada pertengahan April lalu, Menteri Keungan Mohammed al-Jadaan telah memprediksi anjloknya harga minyak dunia yang akan berdampak pada pendapatan negara. Al-Jadaan menyebut, saat ini kerajaan sedang fokus pada pendapatan di sektor lain, sesuai dengan visi economi kerajaan yang ingin melepas ketergantungan pada minyak.

Namun, pandemi Covid-19 juga telah menyerang sektor-sektor lain selain minyak. Kunjungan jamaah haji ke Mekkah, sebagai salah satu roda penggerak ekonomi kerajaan juga terdampak. Demi meminimalisir penyebaran Covid-19, kerajaan terpaksa menutup aktivitas ibadah yang juga berarti menyebabkan lesunya geliat perekonomian di negara itu. (fd/Sputnik)

DISKUSI: