Afghanistan Terancam Krisis Politik Usai Ashraf dan Abdullah Sama-sama Deklarasikan Kemenangan

0
597

Sumber foto: France24

Kabul,LiputanIslam.com—Krisis politik akan segera menghantui Afghanistan ketika Presiden petahana, Ashraf Ghani, dan rivalnya Abdullah sama-sama mendeklarasikan diri sebagai pemenang dalam pemilu di Afghanistan.

Baik Ashraf maupun Abdullah telah gagal mengekspresikan persaingan politik mereka secara damai. Bahkan, menurut prediksi The News, nasib Afghanistan kemungkinan akan seperti Venezuela, salah satu negara di Amerika Latin. Venezuela, saat ini tengah terguncang akibat perpecahan antara Presiden Nicolas Maduro (kontra-AS) dan pesaingnya, Juan Guaido (Pro-AS).

BacaPresiden Afghanistan Sepakat Bebaskan 5.000 Tahanan Taliban

Keadaan Afghanistan yang telah hancur akibat krisis keamanan akan semakin membuat negara itu terjerembab ke dalam jurang kehancuran. Kelompok militan Taliban yang ingin menumbangkan kekuasaan Ashraf Ghani dan mengambil alih pemerintahan masih berdiri kuat di Afghanistan. Serangan demi serangan teror diarahkan ke petugas keamanan pemerintah.

Pengaruh Taliban terlihat semakin kuat usai Presiden Ashraf Ghani menandatangani dekrit pembebasan terhadap 5.000 tahanan Taliban, menyusul perjanjian damai yang telah disepakati antara AS-Taliban di Doha pada akhir Februari lalu.

Perjanjian damai itu menuntut Taliban untuk menghentikan serangan-serangan separatisnya terhadap pemerintah dan berjanji untuk menjaga perdamaian. Namun, Taliban mengaku hanya akan menghormati perjanjian damai jika para anggota mereka yang ditahan pemerintah dibebaskan. (fd/The News)

DISKUSI: