Umat Buddha Indonesia Kecam Pembantaian Etnis Rohingya

0
170

Sumber: kompas.com

Balikpapan, LiputanIslam.com– Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Balikpapan, Tjan Hariyanto mengecam keras pembataian terhadap etnis Rohingya yang dilakukan oleh junta militer Myanmar.  Ia juga mengungkapkan bahwa Walubi bersama warga Balikpapan siap membantu dan menggalang dana untuk etnis Rohingya. Hal itu disampaikan Hariyanto di Balikpapan, pada Rabu (6/9).

“Kami umat Buddha di Kota Balikpapan mengutuk dan mengecam pemerintah Myanmar dan seluruh pelaku kekerasan terhadap saudara kita umat Muslim etnis Rohingnya. Kami juga siap membantu, baik moril maupun materil kepada saudara kita di kota Balikpapan yang ingin menyalurkan bantuan,” ujarnya.

Sementara pada tempat yang berbeda, hal senada juga disampaikan Ketua Yayasan Vihara Buddha Tirta Lhokseumawe Aceh, Eddy yang mengecam tragedi kemanusiaan tersebut. Menurut Eddy, pembantaian etnis Rohingya itu jauh dari nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Buddha.

“Kami turut prihatin dengan kondisi saat ini bagi warga etnis Rohingya di Myanmar. Kami menyesalkan sekaligus mengutuk perbuatan junta militer Myanmar yang berani melakukan perbuatan keji seperti itu sesama manusia, ” ucapnya.

Sebelumnya, pada Minggu (3/9) Tokoh agama Buddha di Indonesia, Bhiksu Dutavira Mahastavira atau Suhu Benny telah menyerukan kepada seluruh umat Buddha agar ikut mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga Rohingya di Myanmar.

“Tentu kami juga menyerukan agar rasa keprihatian ini. Semoga umat Buddha juga berbuat sesuatu sebagai bentuk nyata. Dan dulu pernah dilakukan di luar negeri, mengirim bantuan kemanusiaan langsung ke Myanmar,” tuturnya.

Suhu Benny juga menerangkan bahwa peristiwa kemanusiaan yang menimpa warga Rohingya tersebut bukanlah sebagai konflik antara pemeluk agama Buddha dan Islam. Dia pun menegaskan bahwa peristiwa di Myanmar tidak bisa dikaitkan dengan umat Buddha di Indonesia.

“Kami yang ada di Indonesia enggak ada hubungannya dengan mazhab yang ada di Myanmar. Walaupun secara mazhab tidak sama, secara akidah kebiksuannya sama. Kalau sudah melakukan kekerasan dan pembunuhan, otomatis gugur kebiksuannya,” ungkapnya.

“Oleh karena itulah masalah di Myanmar itu, kita bangsa Indonesia, saya pribadi, rekan-rekan biksu bukan hanya prihatin, bahkan menangis kok bisa terjadi begini di dalam negara yang mayoritas Buddhis. Itu perlu diselidiki permasalahannya apa,” tambah Suhu Benny (Ar/ Kompas/Detik/Okezone).

DISKUSI: