[Video:] Terjemahan Lengkap Pidato Presiden Iran di Indonesia di ICC, Jakarta
Jakarta, LiputanIslam.com – Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam kunjungannya ke Indonesia sempat mengadakan pertemuan persahabatan dengan masyarakat Indonesia di Islamic Cultural Center (ICC), Jakarta, pada hari Selasa 23 Mei 2023. Berikut ini terjemahan pidato lengkap Presiden Raisi dalam pertemuan tersebut;
Assalamuialaikum wr. wb. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat atas Nabi kita, Muhammad, dan keluarganya yang suci dan para sahabatnya yang baik.
“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al. Ahzab [33]: 33).
Maha Benar Allah atas segala firmanNya. Merupakan satu taufik bagi saya serta rekan-rekan dan rombongan saya, di pusat keislaman (ICC) ini dapat berada di tengah majelis mukminin dan mukminat nan tulus, saudara dan saudari yang mulia.
Saya berterima kasih sedalam-dalamnya atas simpati Anda semua, terutama para pemuda yang mulia. Saya kira ungkapan simpati Anda ini merupakan simpati kepada Iran nan Islami, Iran yang resisten, Iran yang telah mempersembahkan ribuan syuhada demi tegaknya ajaran kebenaran. Simpati dan penghormatan Anda ini merupakan simpati dan penghormatan kepada Wilayat dan kepemimpinan Pemimpin Besar Imam Khamenei, semoga Allah Swt melindunginya.
Sehari sebelum berkunjung ke Indonesia saya menghadap Pemimpin Besar Imam Khamenei, dan saya mengatakan kepada beliau bahwa saya akan berkunjung ke Indonesia. Beliaupun berkirim salam hangat kepada Anda sekalian, rakyat dan pemerintah negara sahabat kami, Indonesia. Karena itu sudah menjadi kewajiban saya untuk menyampaikan salam beliau kepada Anda semua, kaum Muslimin dan rakyat Indonesia yang mulia. Hari ini, kami (di sini) sebagai pecinta Ahlul Bait sedang bersama masyarakat Indonesia,
yang salah satu karakteristiknya ialah mencintai Ahlul Bait, dan mengerti bahwa ilmu, kesantunan, makrifat, insaniah, keadilan, spiritualitas, keutamaan kemanusiaan, ada di rumah Ahlul Bait dan bahwa segenap jiwa dan raga para pecinta Ahlul Bait hendaklah penuh dengan kecintaan kepada Ahlul Bait, sebab mereka adalah manifestasi kesucian dan kebersihan.
Jikalau Al-Quran Al-Karim menyebutkan “Tidak menyentuhnya (Al-Quran) kecuali orang-orang yang disucikan” (QS Al-Waqi’ah [56]: 79), maka orang yang dapat menyentuh Al-Quran, hati dan jiwanya dapat menampung Al-Quran, adalah orang yang disucikan. Yakni bahwa ilmu Al-Quran dan pemahaman Al-Quran ada rumah Ahlul Bait nan maksum dan suci. Segala upaya yang ada ialah hendaklah hidup kita di dunia ini dan di alam akhirat dapat bersama Ahlul Bait.
Islam yang kini membuat Republik Islam Iran terikat dengannya ialah Islam Ahlul Bait, Islam yang diajarkan oleh Amirul Mukminin Ali as dan Fatimah Azzahra as, dan berkeyakinan bahwa keselamatan manusia terletak pada ajaran Islam Alawi dan Fatimi, dan bahwa apa yang efektif bagi kebahagiaan umat manusia serta pikiran, akhlak dan amal baik mereka demi kehidupan duniawi dan ukhrawi adalah perkataan yang didengar dari Ahlul Bait.
Islam sekarang menyeru kita kepada persatuan dan solidaritas; persatuan sebagai satu strategi bagi umat Islam. Aksi membangkitkan perselisihan adalah aksi musuh-musuh Islam. Orang yang memiliki kepedulian kepada agama hendaklah mengerti bahwa persatuan dan solidaritas Islam sekarang merupakan sesuatu yang urgen. Di rumah Ahlul Bait tak akan ada aksi pemecah belahan dan takfir, melainkan upaya membimbing manusia kepada jalan yang lurus.
Apa yang mendera Anda sekarang di Dunia Islam berupa penyimpangan pemikiran dan adanya orang-orang yang atas nama Islam dan agama justru membangkitkan perselisihan, menumpahkan darah, menghancurkan rumah-ruman penduduk, menimbulkan perpecahan di tengah umat Islam, semua ini tak ada kaitannya sama sekali dengan agama, Islam, dan Al-Quran.
Negara-negara Islam dan umat Muslim sekarang harus menjalin hubungan erat dan tulus satu sama lain. dan hendaklah mengetahui siapa yang alih-alih peduli kepada kepada Islam dan umat Islam, justru menzalimi umat Islam. Rezim Zionis sekarang sedang menistakan rakyat Palestina, dan sudah 70 tahun mereka menzalimi rakyat Palestina.
Pihak- pihak yang mezalimi umat Islam di berbagai tempat di dunia seandainya melihat persatuan dan solidaritas umat Islam maka yakinlah bahwa mereka tak akan bisa berbuat zalim. Apa yang dapat mencegah kezaliman mereka adalah kebangkitan, kesadaran dan pengetahuan umat Islam terhadap momentum, kawan dan lawan.
Saya datang atas undangan presiden negara sahabat kami Indonesia. Dalam kunjungan ini agenda kami ialah pengembangan hubungan politik, ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan peradaban dengan negara Indonesia. Dalam pembicaraan kami dengan presiden dan para pejabat majelis dan dewan perwakilan rakyat (Republik Indonesia), hasrat kedua negara untuk perluasan hubungan telah menjadi hasrat yang pasti. Kami menjalin hubungan baik dengan Indonesia, tapi taraf hubungan yang ada selama ini belum cukup.
Kedua negara memiliki banyak kapasitas yang bisa menguntungkan kedua negara dan bangsa ini, dan prinsip kami ialah bahwa dalam kunjungan ini kapasitas tersebut dapat diperhatikan demi meningkatkan taraf hubungan keduanya negara.
Fungsi masjid dan pusat keislaman, pertama ialah untuk ibadah Sang Maha Pencipta, shalat jamaah, kebersamaan dan pengabdian kepada Allah Swt. Fungsi kedua dari masjid, pusat keislaman dan tempat pertemuan umat Islam ialah untuk memberikan perhatian dan kepedulian kepada sesama karena Allah dan demi keridhaanNya.
Kita hendaklah mengetahui apa kesulitan yang dialami oleh tetangga kita. Kita harus mengetahui siapa dan bagaimana musuh yang mendera umat Islam. Kita mesti mengetahui bahwa kita harus sama-sama berjuang menyelematkan rakyat Palestina. Kita harus mengetahui bahwa Nabi Besar Muhammad saw telah bersabda;
“Barangsiapa bangun pagi dan tidak mempedulikan urusan Muslimin maka dia bukanlah Muslim.” Kemusliman kita bergantung pada kepedulian kepada umat Islam yang tertindas di dunia.
Imam Khomaini bahkan sejak awal kemenangan revolusi Islam telah menegaskan bahwa kita semua punya tanggungjawab di depan semua orang yang tertindas di dunia, semua orang yang dianiaya dan tertekan oleh sistem hegemonik. Kita semua memikul tanggungjawab di hadapan mereka. Beliau mendeklarasikan bahwa isu utama Dunia Islam adalah isu Palestina dan pembebasan Al-Quds Al-Syarif. Dan ini sudah menjadi bagian dari kebijakan Republik Islam Iran (RII), dan tertera pula di Konstitusi RII.
Di depan kaum tertindas di Palestina, Yaman, ataupun Afghanistan, Myanmar dan di mana saja, kami merasa bertanggungjawab, dan ini merupakan keniscayaan dari kemusliman serta komitmen dan kebertanggungjawaban.
Pemimpin Besar Iran telah berulangkali menegaskan bahwa umat Islam harus sadar dan waspada bahwa musuh sekarang sedang berusaha menimbulkan aneka fitnah, termasuk dengan; menciptakan gerakan ISIS dan kelompok-kelompok takfiri lain; membangun imperium media berskala dunia demi membangkitkan perpecahan; menistakan makhluk terbaik, Nabi Besar Muhammad saw; memunculkan berbagai blok politik di negara-negara Islam. Semua ini memiliki satu tujuan, yaitu supaya umat Islam tak dapat bersatu,’ tak sanggup menunaikan kewajibannya, dan supaya sistem hegemonik dapat melanjutkan hegemoninya di dunia.
Faktor penolakan yang ada sekarang terhadap RII ialah keengganan RII menyerah kepada sistem hegemoni.
Dalam pembicaraan kami dengan Presiden Indonesia, selain kesepakatan kedua negara untuk meningkatkan taraf hubungan di semua bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan,
kami juga telah mengumumkan sikap bersama terkait dengan dukungan kepada rakyat Palestina dan Afghanistan serta perlawanan terhadap unilateralisme, dan menyatakan bahwa sekarang telah tercipta kekuatan-kekuatan baru yang memberikan kabar baik bahwa era unilateralisme AS dan sistem hegemonik sudah berakhir, dan bahwa berbagai bangsa sekarang telah sadar dan menemukan jalan mereka sendiri.
Kami telah mengatakan kepada mereka (Barat), “Bukankah kita mendambakan demokrasi?” Yakni satu orang punya satu suara. Maka biarlah di Palestina orang-orang Palestina sendirilah yang menentukan nasib mereka.
Siapapun orang Palestina dipersilakan datang dari berbagai penjuru dunia, dan memilih pemerintahan yang mereka kehendaki, baik mereka Muslim maupun Kristen dan Yahudi. Ini sepenuhnya tuntutan yang demokratis. Mengapa kalian enggan tunduk pada tuntutan ini?! Jelas bahwa kalian berdusta belaka ketika mengaku memperjuangkan demokrasi. Kami katakan kepada Barat bahwa jika kalian memang menghendaki demokrasi maka biarlah ada demokrasi di Palestina, dan biarlah ada pemerintahan yang dikehendaki oleh orang Palestina.
Inilah gagasan yang dideklarasikan oleh Imam Khamenei beberapa tahun silam, tapi mereka memang tidak menginginkan demokrasi. Mereka bohong mengaku menghendaki demokrasi.
Di Yaman juga demikian, dan telah berulang kali dinyatakan bahwa biarlah orang-orang Yaman mengambil keputusan sendiri untuk Yaman. Jika orang Yaman membuat keputusan sendiri untuk Yaman maka ini tentu karena Yaman adalah negara mereka sendiri. Mengapa kalian campur tangan pada urusan Yaman?
Di Afghanistan, biarlah orang Afghanistan sendiri membuat keputusan untuk Afghanistan. Pemerintahnya yang tampil haruslah mewakili rakyat dari semua etnis dan mazhabnya. Inilah demokrasi, tapi kalian memang tak mencarinya. Yang kalian cari adalah dominasi, dan ingin menjarah kekayaan dan identitas bangsa-bangsa.
Semua duduk perkaranya ialah kalian tidak menginginkan kehendak bangsa-bangsa lain. Yang kalian incar adalah harta kekayaan mereka, sebagaimana kalian lakukan di negara-negara Afrika di mana kalian justru menjarah kekayaan penduduk miskin. Tak ada hasil apapun yang kalian berikan kepada penduduk Afrika selain kemiskinan, nahas dan kepapaan.
Saya bersyukur kepada Allah karena selain melakukan pertemuan-pertemuan resmi di negara sahabat dan saudara kami, Indonesia, juga dapat hadir di tengah Anda, masyarakat nan tulus, tercerahkan, ikhlas, bersimpati kepada wilayat, dan mencintai Allah. Merupakan taufik bagi saya dapat hadir di sini dan berbicara barang beberapa menit.
Saudara saya Yang Mulia Hujjatul Islam Hakim Ilahi mengatakan kepada saya bahwa ada di antara saudara-saudara sekalian yang telah menempuh perjalanan selama 10-15 jam demi mencapai ICC. Ada yang datang dari Malaysia, dari luar pulau. Sungguh saya berterima kasih kepada Anda semua, dan kepada para ustadz mulia yang datang dari jauh maupun dekat.
Sebelumnya telah saya katakan bahwa kedatangan Anda sekalian demi berpartisipasi dalam majelis ini sudah pasti mencerminkan simpati Anda kepada RII nan resisten, kepada Wilayat, kepada Imam Khamenei, kepada negara yang kini mengibarkan bendera Ahlul Bait nan suci. Sungguh sudah sepatutnya saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Anda semua, hadirin saudara dan saudari yang mulia, atas kesediaan Anda sekalian bersusah payah demi menghadiri majelis yang mulia ini.
Saya juga perlu memastikan kepada Anda sekalian, masyarakat Indonesia yang mulia, terutama para pemuda, bahwa kebijakan kami berupa kebijakan relasi dengan negara-negara Islam, hubungan ekonomi, sosial dan kebudayaan serta perluasan hubungan ini merupakan agenda kerja kami, dan yakinlah bahwa sesuai apa yang berulang kali ditekankan oleh Pemimpin Besar Revolusi, hal ini merupakan agenda pemerintah Iran. Jika musuh tak suka maka tak mengapa, dan kami katakan kepada mereka; “Matilah dengan kebencian kalian!”
Jika mereka kecewa terhadap hubungan baik antar sesama negara Islam maka tak mengapa, kami tetap melanjutkan hubungan erat dan tulus kami. Insya Allah, hubungan ini makin hari makin tulus, makin erat dan makin luas.
Saya akan menyampaikan salam hangat dan simpati Anda sekalian kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam. Semoga Allah Swt melindungi Anda semua.
Semoga Allah memberkahi Anda semua, memberkahi negara ini, umat Islam dan Iran. Semoga kita dapat melihat berkah yang lebih besar dari sebelumnya.
Saudara dan saudari sekalian, perhatikan baik-baik pesan terakhir saya ini; yakinlah bahwa tatanan dunia sekarang sedangkan bergerak ke arah yang menguntungkan Poros Resistensi dan kubu perlawanan terhadap musuh-musuh Islam.
Ihwal darah suci Husain bin Ali yang dapat kita simak dari Ziarah Arba’in; “Dia telah mempembahkan darah jantungnya di jalanMu, demi menyelamatkan hamba-hambaMu dari kebodohan dan kebingungan akibat kesesatan.” Beliau mempersembahkan darah jantungnya demi membangkit kesadaran umat, dan mengenyahkan kebodohan umat.
Sekarang, berkat darah suci para syuhada di berbagai penjuru dunia, kebodohan sedang terkikis, terutama jahiliah modern yang oleh kekuatan-kekuatan hegemonik dunia hendak disebar luaskan di tengah kemunitas-komunitas masyarakat. Kejahiliahan ini sedang diungkap dan dibongkar, dan khalayak duniapun hari demi hari akan semakin sadar, semakin bertambah bashirahnya. Karena itu pula kami menegaskan bahwa kekuatan-kekuatan hegemonik dunia sedang tenggelam, dan insya Allah, kekuatan kubu resistensi serta para pendamba kebenaran dan keadilan kian hari kian bertambah di dunia.
Ini adalah janji Allah; “Jika jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad [47]: 7)
Ini adalah janji ilahi, dan janji ilahi tidak akan terlanggar. Janji ilahi akan terpenuhi, berupa kemenangan umat Islam, para pendamba keadilan, para pendamba kebenaran, dan insya Allah, juga kemenangan kaum tertindas. Kami yakin sepenuhnya bahwa janji ini pasti akan menjadi kenyataan.
Saya berterima kasih kepada Presiden Indonesia yang telah menyediakan peluang untuk kunjungan ini. Saya juga berterima kasih kepada saudara-saudara di ICC yang memfasilitasi pertemuan ini sehingga saya dapat berjumpa dengan masyarakat yang mulia, tulus, berwilayat. Saya berterima kasih kepada Bapak Hakim Ilahi, Bapak Muttaqi dan rekan-rekan serta semua orang yang di Jamiah Al-Musthafa dan ICC, dan para ustadz yang mulia, yang hadir di majelis ini.
Dan penutup doa kami ialah alhamdulilaahi Rabbil alamin, wassalamualaikum wr. wb. (mm/sahara)