Terima Dana dan Order dari Suriah, Ini Target Kelompok Abu Muzab
Jakarta, LiputanIslam.com — Abu Muzab alias Arif Hidayatullah (31) yang ditangkap Densus 88/Antiteror di Bekasi Rabu (23/12) ternyata juga melakukan kontak langsung dengan Bahrum Naim yang kini telah bergabung dengan ISIS dan berada di Suriah.
Berdasarkan data yang dihimpun Kamis (24/12/2015), ada dua hal yang diperintahkan Naim pada Muzab yaitu menjadi koordinator atau memfasilitasi pengiriman WNI ke Suriah untuk bergabung ke ISIS dan juga untuk melakukan amaliah alias aksi di Indonesia.
Target yang dipilih pun sudah ada. Yaitu Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, mantan Kadensus 88/Antiteror Komjen (pur) Gories Mere, Kepala Bidang Penindakan Densus 88 Kombes Ibnu Suhendra, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
Lalu juga Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali, tempat ibadah Syiah, orang asing, dan tempat berkumpulnya orang asing.
Seperti diberitakan penangkapan kelompok Bekasi itu memunculkan nama Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN).
Isi dari JAKDN macam-macam. Ada Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshoru Tauhid, dan tim Hisbah Solo.
“Tokoh tim Hisbah sudah kita tangkapi di Solo pada Agustus lalu seperti Ibadurahman alias Ali Robani alias Ibad, Yus Karman, dan Giyanto alias Gento. Abu Muzab ini juga terkait tim Hisbah itu,” kata seorang sumber di Densus 88/Antiteror, Kamis (24/12).
Ibad Cs itu ditangkap karena merencanakan meledakkan bom di beberapa tempat. Yakni kuil Budha Kepunton Solo terkait isu Rohingnya, Mapolsek Pasar Kliwon dan kantor polisi lain di wilayah Surakarta, serta gereja di wilayah yang sama.
Mereka sedianya memilih waktu aksi pada 17 Agustus 2015 atau tepat pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia untuk meledakkan bom yang dikendalikan dengan sistim timer.
Ibad adalah orang yang menerima kiriman uang dari Bahrum Naim dan bersama-sama dengan Yuskarman merakit bom. Naim, residivis kasus teror, kini sudah berada di Suriah bergabung bersama ISIS.
Sedangkan Giyanto berperan menyiapkan sarana dan prasarana untuk penyediaan bahan peledak. Dia juga berperan mensurvei lokasi target bom.
Dari mereka saat itu disita sejumlah barang bukti seperti 25 liter asam nitrat, 21 buah switching lengkap dengan bahan peledak low explosive, dengan beberapa bendera ISIS. (ba/Beritasatu.com)