Presiden: Peringatan Hari Santri Sebagai Penghormatan Negara Pada Santri

0
713

Sumber: setkab.go.id

Bandung, Liputanislam.com– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa peringatan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober yang ditetapkan merupakan penghormatan dan rasa terima kasih Negara kepada para alim ulama, para kiai, para habaib, para ajengan, para santri, dan seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladan para alim ulama. Para ulama dan santri telah berperan besar bagi bangsa ini.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Santri Nasional 2018, di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (21/10) malam.

“Sejarah telah mencatat peran besar para ulama dan santri dalam masa perjuangan kemerdekaan, dalam menjaga NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang selalu menjaga ke jalan kebenaran dan ke jalan kemajuan,” katanya.

Menurutnya, bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki ulama dan santri yang terus berupaya berperan aktif untuk kemajuan bangsa. “Kita patut bersyukur bahwa Bangsa Indonesia dipandu oleh tradisi kesantrian yang kuat, tradisi penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada sesama, menjunjung tinggi prinsip hablumminallah dan hablumminannas,” ucapnya.

Sementara hal senada juga disampaikan Menko Polhukam Wiranto saat menjadi inspektur Peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Senin (22/10). Menurutnya, resolusi Jihad oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 itu mewajibkan seluruh umat Islam untuk melawan penjajah demi mempertahankan kemerdekaan.

“Tekad perjuangan santri dan ulama melalui Resolusi Jihad menjadi momen penting untuk internalisasi gagasan dan paham kebangsaan, khususnya dalam tubuh NU,” katanya.

“Izinkan sekali lagi atas nama pribadi, Presiden Indonesia, pemerintah, Selamat Hari Santri Nasional, semoga Allah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam melanjutkan darma bakti kepada nusa, bangsa dan negara,” tambahnya. (ar/Setkab/kompas).

 

 

DISKUSI: