Presiden Jokowi: Budaya Modal Utama Meraih Kemajuan

0
542

Sumber: beritasatu.com

Medan, Liputanislam.com– Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa budaya dan adat istiadat harus terus dijaga dan dilestarikan. Sebab, bagi bangsa Indonesia, budaya merupakan modal utama untuk meraih kemajuan. Hal itu disampaikan Presiden saat menerima gelar tertinggi Kesultanan Deli yang berlangsung di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, pada Minggu (7/10) siang.

“Banyak yang berpikir bahwa kemajuan dapat dicapai dengan mengesampingkan budaya dan menyingkirkan adat istiadat. Bagi Indonesia, ini adalah energi dan modal utama meraih kemajuan. Mari melestarikan budaya dan adat istiadat, Indonesia maju dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur asli bangsa Indonesia,” tuturnya.

Presiden Jokowi dianugerahi gelar tertinggi Kesultanan Deli, yakni Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri. Presiden mengucapkan ucapan terima kasih kepada Kesultanan Deli. Menurutnya, gelar tersebut mengandung amanat dan tugas berat kepada dirinya untuk mewujudkan harapan Kesultanan Deli, kerajaan-kerajaan di nusantara, para pemangku adat dan ulama untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang maju, aman, dan sejahtera.

baldatun thoyibatun wa rabbun gofur,” ucapnya.

Sebelumnya, Sultan Deli Yang Mulia Tuanku Mahmud Arya Lamanjiji Perkasa Alam mengatakan bahwa gelar yang dianugerahkan kepada Presiden Jokowi merupakan gelar bangsawan tertinggi Kesultanan Deli. Presiden Jokowi dinilai berhasil membangun bangsa dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

“Selamat datang kerabat baru, Bapak Presiden Jokowi. Makna gelar yang diberikan adalah semoga beliau senantiasa menjadi pemimpin yang baik, mampu mengembuskan tiupan angin segar ke seluruh pelosok Indonesia,” ucapnya.

“Itu gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Deli. Pertimbangan kami menganugerahkan gelar tersebut setelah menyaksikan betapa kerasnya upaya Bapak Presiden menjalankan program pemerintahan, membangun negara, dan mensejahterakan kehidupan rakyat di tengah gejolak politik dan ekonomi yang melanda dunia saat ini,” ungkapnya. (ar/kompas/LI).

 

DISKUSI: