PP Muhammadiyah: Kita Butuh Rekonstruksi Kebangsaan Penuh Makna

0
425

Sumber: muhammadiyahjatim.com

Yogyakarta, LiputanIslam.com– Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan, bahwa saat ini perlu adanya pandangan bersama untuk memecahkan persoalan bangsa sehingga tidak ada perpecahan di tengah masyarakat. Menurutnya, ancaman perpecahan atau disintegrasi bangsa ini akan menjadi nyata bila dibiarkan. Hal itu disampaikan Haedar di seminar nasional dan lokakarya yang digelar Ikatan Harkat Negeri (IHN) di University Club (UC), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Sabtu (29/4).

Haedar mengungkapkan,  sekarang ini kerap kita jumpai perbedaan yang menjadikan warga jadi terkotak-kotak. Oleh karena itulah, menurutnya, kita butuh langkah nyata dalam melakukan rekonstruksi kebangsaan yang penuh makna. “Rekonstruksi itu harus ada nilai yang bermakna, bukan sekedar langkah pragmatis saja,” ujarnya.

Hanya saja menurutnya, rekonstruksi tersebut akan sulit terwujud jika kita masih mengedepankan egoisnya masing-masing. “Jika egoisme sepihak yang dikedepankan, rekonstruksi kebangsaan ini sulit terealisasi. Ini memang tidak sederhana, di saat warga negara banyak yang tergerus egoisme tinggi,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Haedar juga menyampaikan bahwa ada 4 hal mendasar yang perlu menjadi renungan setiap elemen bangsa dalam upaya menyelesaikan permasalahan saat ini. Pertama, para pendiri bangsa  memiliki pondasi yang kuat dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila.

“Di sana ada jiwa, pikiran, dan hasrat yang sedalam-dalamnya di mana pondasi negara diletakkan. Ini merupakan dasar nilai berbangsa dan bernegara yang harus dipahami termasuk untuk elit dan pemerintah,” tuturnya.

Kedua, cita-cita pendirian Indonesia yang menjadi tujuan berbangsa adalah menginginkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. “Mungkin banyak yang melihat ini sebagai hal yang utopis semata, namun ini adalah cita-cita yang akan mengantarkan Indonesia ke depan,” lanjut Haedar.

Ketiga, visi dan misi pemerintahan negara Indonesia yang ditugaskan secara konstitusional di antaranya adalah untuk melindungi seluruh rakyat, mencerdaskan bangsa dan menciptakan kesejahteraan. “Namun sayangnya dalam proses penyelenggaraannya mereka sering lupa tentang ini,” imbuhnya.

Kemudian yang keempat, menurut Haedar, bahwa Indonesia memiliki modal berbangsa yang begitu besar baik dalam hal sejarah, juga kekayaan alam yang seharusnya mampu membuat Indonesia lebih maju dibandingkan saat ini. (Ar/Detik/Suara Muhammadiyah)

 

DISKUSI: